BANJIR PIDIE JAYA
Melawan Waktu di Tengah Banjir, Kevin dan Kompol Wahyudi Evakuasi Korban Banjir Sesak Nafas
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID -Langit mendung masih menggantung rendah di atas Gampong Blang Cut, Kecamatan Meurah Dua, ketika kepanikan pecah di salah posko pengungsian. Seorang warga dilaporkan mengalami sesak napas hebat di tengah kondisi kampung yang masih dikepung sisa genangan banjir. Di saat banyak orang terbatasi jarak dan keadaan, dua sosok justru menembus kerumunan, Wakil Ketua I DPRK Pidie Jaya, Kevin Fahlevi Hasan, MM, dan Wakapolres Pidie Jaya, Kompol Wahyudi.
Tanpa menunggu lama, keduanya langsung bergerak menyusuri lorong-lorong sempit perkampungan yang licin sisa lumpur. Wajah-wajah cemas menyambut langkah mereka. Di dalam rumah sederhana itu, korban terbaring lemah, napasnya tersengal-sengal, sementara keluarga hanya bisa berharap pertolongan datang tepat waktu. Detik demi detik terasa menegangkan, seolah waktu berpacu dengan nyawa.
Kevin yang dikenal sebagai politisi muda sekaligus pegiat sosial di Pidie Jaya, kali ini tak sekadar hadir sebagai pejabat. Ia berlutut di sisi korban, memastikan kondisinya sambil menenangkan keluarga. Sikapnya memperlihatkan ketulusan seorang anak daerah yang tak ingin warganya berjuang sendirian di tengah bencana. Kepedulian itu hadir bukan dalam kata-kata panjang, melainkan dalam tindakan nyata.
Bersama Kompol Wahyudi, Kevin kemudian membopong korban keluar dari rumah. Langkah mereka cepat, hati-hati, namun tegas. Warga yang menyaksikan tampak menahan napas, menyaksikan dua pemimpin daerah mengangkat langsung beban kemanusiaan dengan tangan mereka sendiri. Di tengah hujan gerimis, ambulans yang telah disiapkan seolah menjadi harapan terakhir yang bersinar.
Korban segera dimasukkan ke dalam ambulans untuk dilarikan ke RSUD Pidie Jaya. Pintu ditutup, sirene meraung, memecah sunyi senja di Blang Cut. Di balik deru mesin, terselip doa-doa lirih dari keluarga dan warga sekitar, berharap perjalanan singkat itu bermuara pada keselamatan.
Aksi tersebut menjadi lebih dari sekadar evakuasi medis. Ia menjelma pesan kuat bahwa kepemimpinan sejati hadir di saat paling genting. Di Blang Cut, Rabu (3/12), warga tak hanya menyaksikan seorang pejabat dan perwira polisi bekerja, tetapi melihat dua manusia memilih berdiri di garis terdepan, mengangkat satu nyawa, menyalakan kembali harapan di tengah bencana. (**)






