20 April 2024
News

Korban Kecelakaan Diantar Pakai Becak Keluarga Kecewa Terhadap Pihak LDS

LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Keluarga korban yang mengalami kecelakaan di seputara Dewantara saat meminta antar menggunakan jasa layanan Ambulance Dewantara Sehat ke rumah sakit terdekat, yaitu Rumah Sakit PT PIM tidak bisa mengantarkan, hingga pihak keluarga terpaksa menggunakan becak barang, pada Senin malam (30/5/2022).

Menurut informasi, korban kecelakaan Baidawi Ali (49) merupakan warga Desa Glumpang Sulu Timu, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara.

Kejadian tersebut, sempat viral di media sosial jejaring Facebook melalui akun Wali Yunis yang merupakan Geuchik di Desa Glumpang Sulu Timu.

"Saat kejadian atas warga desa saya Glumpang Sulu Timu, di seputaran jalan Bluka Teubai, saya mencoba menghubungi Ketua Lembaga Dewantara Sehat (LDS) meminta Ambulance Dewantara Sehat untuk mengantarkan pasien ke RS PIM.

Pihak LDS sedang mengantarkan pasien. Oleh karena itu, saya sampaikan ke ketua LDS, kalau begitu tidak usah lagi, saya antar pasien dengan becak saja," kata Geuchik Wali Yunis saat ditemui awak media di Krueng Geukueh, Senin malam (30/5).

Wali Yunis juga menambahkan, setiba pasien di RS PIM saat ditangani oleh pihak IGD meminta untuk melengkapi administrasi berupa surat dari laka Lantas,karena harus di klaim dengan Jasaharja, tidak bisa diklaim dengan BPJS karena pasien merupakan laka lantas. Jika tidak bisa melengkapi syarat tersebut maka pasien harus membayar dengan biaya pribadi.

Pasien dan pihak keluarga setelah mendengarkan penjelasan dari IGD RS PIM mengambil sikap kembali ke rumah saja. Saat pasien hendak kembali ke rumah, kita meminta Ambulance Dewantara Sehat, namun pihak LDS menjelaskan Ambulance Dewantara Sehat sedang mengatarkan pasien desa Paloh Lada ke RS Kesrem.

Sehingga pasien tersebut terpaksa kita bawa pulang dengan menggunakan becak. Oleh karena itu, saya sebagai Geuchik kecewa dengan pihak IGD RS PIM bukan membantu mempermudah administrasi, malah mempersulit pasien dan juga kecewa dengan Ambulance Dewantara Sehat yang katanya sedang mengantarkan pasien ke RS Kesrem, padahal mereka pihak LDS bisa menyuruh menunggu sebentar untuk dijemput setelah mengantar pasien dari RS Kesrem dan pihak RS PT PIM juga tidak memfasilitasi Ambulance untuk membawa pulang pasien tersebut, ungkap Wali Yunis.

Selain itu, Ketua Lembaga Dewantara Sehat (LDS) Reza, saat dikonfirmasi via whatsApp mengatakan, iya bang Geuchik Wali, kaleuh long lake jemput wate pas kecelakaan dan dalam perjalanan kamo menuju keunan, pasien ka geu peu’ek becak. Kebutulan na becak inan. (Iya bang Geuchik Wali, sudah saya minta jemput saat pas kecelakaan dan dalam perjalanan kami menuju kesitu, pasien sudah terpaksa dinaikkan ke becak. Kebutulan ada becak disitu.)

Jadi kamo, di telefon pasien laen, untuk antar ke RS Kesrem. Long peugah bak Tgk Wali, long yu preh, geu peugah hana suah, seubap becak pih hana di balek lom. Kecewa Tgk Wali, Ambulance RS PIM na. Hana di bi, meunan cerita bang. (Jadi kami, di telpon pasien lain, untuk antar ke RS Kesrem. Saya bilang sama Tgk Wali, saya suruh tunggu, di bilang tidak usah, sebab becak pun belum di balik lagi. Kecewa Tgk Wali, Ambulance RS PIM ada. Tidak dikasih, begitu cerita bang)," ungkap Ketua LDS Reza.

Reza juga menyampaikan, pihaknya (Ambulan Dewantara Sehat) sedang mengantarkan pasien desa paloh lada ke RS Kesrem.

Sementara itu, awak media saat menghubungi Direktur RS PIM dr.Mena dan Humas RS PIM Hasmi via seluler tidak menjawab sampai berita ini diturunkan.

Camat Dewantara Nawafil Mahyuda menanggapi hal tersebut, coba di koordinasikan kembali dengan Geuchik Wali dan Ketua LDS bagaimana kronologinya.

Tokoh Pemuda Dewantara, Isa saat diminta tanggapan mengenai hal tersebut mengatakan, melihat postingan Facebook Wali Yunis merasa sedih, kesal dan kecewa korban kecelakaan dibawa ke RS PIM dengan menggunakan becak.

Mengingat di Dewantara, ada beberapa armada Ambulance, baik dari Puskesmas Dewantara, Lembaga Dewantara Sehat (LDS) dan RS PIM. Namun sangat disayangkan ketika saya melihat pasien korban kecelakaan tersebut keluar dari rumah sakit dengan menggunakan becak barang kembali ke rumah.

Isa juga mengatakan, seharusnya Rumah Sakit dibawah BUMN melindungi masyarakat lingkungan sekitar perusahaan. "Kita meminta pihak RS PIM meningkatkan pelayanan bagi masyarakat lingkungan," ujar Isa.(Fadly P.B)