22 Oktober 2025
Daerah

Kolaborasi Forkopimda dan Bawaslu, Perkuat Pengawasan Pemilu di Pidie Jaya

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDDalam suasana penuh semangat kebersamaan dan nuansa demokrasi yang kuat, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Pidie Jaya menggelar kegiatan Penguatan Kelembagaan Pengawas Pemilu, Bawaslu Pidie Jaya yang berlangsung di Aula Mapolres setempat, Rabu (22/10). Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh awak media, forum keuchik, dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang ikut memberi warna dalam upaya memperkuat peran serta publik dalam pengawasan pemilu.

Acara yang dipandu oleh Maulina, staf Bawaslu Pidie Jaya, dimulai dengan penampilan memukau tarian peumulia jamei sanggar binaan Ibu Bupati dan Wakil Bupati Pidie Jaya. Nuansa kebangsaan semakin terasa saat seluruh peserta berdiri untuk menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars Bawaslu, yang dipandu oleh Cut Haytun Nufus, staf Bawaslu Pidie Jaya. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Bripda Eri Mirza, personel Polres Pidie Jaya, menambah kekhidmatan suasana pembuka acara tersebut.

Dalam laporan kepanitiaan yang disampaikan oleh Koordinator Sekretariat Bawaslu Pidie Jaya, Teuku Dian, SE, disebutkan bahwa kegiatan ini terselenggara berkat dukungan dari DIPA Bawaslu Aceh, sebagai bagian dari upaya memperkuat koordinasi kelembagaan pengawas pemilu di tingkat daerah.

Ketua Bawaslu Kabupaten Pidie Jaya, Fajri M. Kasem, dalam sambutannya mengatakan pentingnya pengawasan yang kuat untuk menjaga marwah demokrasi. “Politik itu mahal, maka harus kita awasi bersama. Ini jauh lebih penting dari sekadar menang atau kalah."

Fajri menyatakan bahwa Bawaslu akan terus berbenah diri demi memperkuat peran dan kinerjanya dalam mengawasi setiap tahapan pemilu. “Kami berharap Bupati dapat membantu menyediakan tempat yang layak untuk kantor kami,” ujarnya di hadapan peserta.

Permintaan itu disambut baik oleh Bupati Pidie Jaya, Sibral Malasyi, yang tampak tersenyum menanggapi. Suasana kemudian mencair ketika Fajri, dengan nada berseloroh, menyebut keinginannya untuk maju sebagai calon bupati Pidie Jaya pada periode mendatang, yang sontak disambut tawa dan tepuk tangan para peserta yang hadir.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Aceh, Agus Saputra, MH, mengapresiasi langkah Bawaslu Pidie Jaya yang dinilainya berhasil membangun kolaborasi nyata dengan Forkopimda. “Pelaksanaan acara di aula Mapolres Pidie Jaya menunjukkan sinergi yang baik antara Bawaslu, Polres, dan Pemerintah Daerah. Ini bukti bahwa pengawasan pemilu di Pidie Jaya berjalan secara terbuka dan kolaboratif,” ujar Agus. Ia menambahkan bahwa Bawaslu hadir untuk mereduksi berbagai persoalan pemilu agar masyarakat mendapatkan keadilan, mulai dari pencegahan, pengawasan, hingga penegakan hukum bersama Sentra Gakkumdu.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Pidie Jaya, H. Sibral Malasyi, menyatakan dukungannya terhadap penguatan kelembagaan Bawaslu. “Bawaslu adalah garda terdepan dalam menjaga kualitas demokrasi. Pemerintah daerah akan mendukung penuh upaya penguatan kelembagaan ini sesuai regulasi yang ada,” ujarnya. Ia juga menyatakan kesediaannya menyediakan lahan pembangunan kantor permanen Bawaslu Pidie Jaya, sebagai bentuk komitmen terhadap pengawasan pemilu yang lebih kuat di masa mendatang.

Sesi diskusi berlangsung hangat dan santai dengan menghadirkan narasumber utama yakni Bupati Pidie Jaya Sibral Malasyi, Kapolres AKBP Ahmad Faisal Pasaribu, perwakilan Kejari Suheri Wira Fernanda, MH, dan Ketua Bawaslu Fajri M. Kasem. Diskusi dipandu oleh salah seorang ASN Pidie Jaya, dan menghadirkan dinamika menarik antara pejabat, tokoh masyarakat, dan peserta yang hadir.

Dalam pemaparannya, Kapolres AKBP Ahmad Faisal Pasaribu menjelaskan tentang peran kepolisian dalam pemilu, khususnya dalam menjaga netralitas, keamanan, serta mendukung penegakan hukum pemilu. “Sinergi antara Bawaslu dan Polri sangat penting untuk memastikan pemilu berjalan damai, jujur, dan adil,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Sibral Malasyi menambah warna diskusi dengan kisah pengalamannya saat mencalonkan diri sebagai bupati pada Pilkada sebelumnya. Ia menyinggung soal money politics dengan gaya ringan namun sarat makna. “ saaat pilkada kemarin ada satu kampung yang menolak politik uang. Saya bilang, kalau begitu, uang itu sumbangkan saja untuk rumah ibadah, karena uang itu sudah saya niatkan untuk diwakafkan kepada masyarakat Pidie Jaya,” ujarnya disambut tawa peserta. Ia menambahkan dengan analogi yang mencuri perhatian, “Money politik itu tergantung niat. Seperti ijab kabul nikah, katanya. Kalau sudah kita sambut dan niatkan serta ada saksi, maka sah. Begitu juga dengan politik uang, niatnya harus untuk kebaikan,” katanya setengah bercanda.

Sedangkan Suheri Wira Fernanda, MH dari Kejaksaan Negeri Pidie Jaya menyampaikan materi mengenai peran kejaksaan dalam penguatan kelembagaan Bawaslu. Ia menjelaskan dasar hukum serta tanggung jawab kejaksaan dalam penegakan hukum pemilu sebagai bagian integral dari sistem keadilan terpadu bersama kepolisian dan Bawaslu.

Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Tgk Faisal, MA, CPM, menandai berakhirnya kegiatan yang penuh inspirasi dan makna ini.

Melalui kegiatan ini, Bawaslu Pidie Jaya menyatakan komitmennya untuk membangun pengawasan pemilu yang partisipatif, transparan, dan berintegritas, serta memperkuat kelembagaan sebagai benteng demokrasi daerah. Kehadiran awak media, forum keuchik, tokoh masyarakat dan LSM semakin memperkaya perspektif pengawasan partisipatif, meneguhkan bahwa demokrasi hanya akan kokoh jika dijaga bersama oleh semua elemen bangsa. (**)