28 Juni 2025
Opini

Kata-Kata Bisa Menggetarkan, Tapi Tindakanlah yang Mengubah

OPINI - "Bila ingin didengarkan, maka bicaralah." Tapi jangan hanya bicara. Karena dunia ini penuh dengan suara yang sedikit darinya benar-benar menggerakkan.

Kita sering terlalu betah tinggal di kepala sendiri. Memeluk ide-ide hebat, merancang impian mulia, dan merasa cukup bangga karena telah “berpikir jauh ke depan.” Padahal ide, tanpa keberanian untuk dieksekusi, tak lebih dari mimpi yang terperangkap di negeri kayangan, indah, tetapi tak berguna.

Filsuf Jerman, Immanuel Kant, pernah berkata, "Berani berpikir sendiri adalah inti dari Pencerahan." Namun sejarah menunjukkan bahwa mereka yang mengubah dunia bukan hanya yang berpikir, tetapi juga yang bertindak.

Dari Kata ke Aksi

Kata memang alat perubahan. Tapi hanya jika ia menjadi jembatan menuju tindakan. Socrates sendiri, sang filsuf dialogis, menjadikan percakapan sebagai senjata untuk menggali kebenaran. Tapi ia tak berhenti pada retorika, ia hidup dengan kesadaran penuh terhadap nilai-nilai yang ia ucapkan, bahkan rela mati demi mempertahankannya.

Sebaliknya, hari ini kita hidup di era kebisingan. Semua orang bicara, sedikit yang mendengarkan. Banyak yang ingin tampil, sedikit yang ingin berbuat. Maka jangan heran, dunia kekurangan pemimpin sejati karena terlalu banyak penonton yang merasa cukup hanya dengan berkomentar.

Eksekusi adalah Wujud Nyata Ide

Leonardo da Vinci pernah menyindir keras mereka yang hanya berhenti di ide 
"Seperti besi yang berkarat karena tidak digunakan, begitu juga pikiran yang melemah karena tidak diterapkan."

Eksekusi adalah bahasa paling meyakinkan. Di situlah ide menemukan tubuhnya, dan ucapan menemukan maknanya. Bukan hanya dalam seminar, pidato, atau unggahan inspiratif di media sosial, tetapi dalam tindakan kecil sehari-hari yang membentuk perbedaan besar.

Sampaikan, Wujudkan, Jangan Hanya Bayangkan

Jangan takut berbicara. Tapi jangan puas hanya sampai di situ. Jika kamu punya gagasan, kemas dalam kata yang jujur, lalu hantarkan dalam tindakan yang nyata. Sebab ide tak pernah lahir untuk disembunyikan. Ia butuh panggung, bukan sekadar pujian.

Dalam dunia filsafat, ada adagium klasik,  "Cogito, ergo sum" Aku berpikir, maka aku ada. Tapi dalam dunia nyata, barangkali lebih tepat bila kita tambahkan 
Aku bertindak, maka pikiranku hidup.

Jika Anda punya amanah, gagasan, atau harapan bicaralah. Tapi jangan lupa dunia lebih butuh tangan yang bergerak daripada bibir yang bergetar. Karena perubahan sejati lahir dari keberanian untuk mewujudkan, bukan hanya memimpikan.

Oleh : Bang Ajie
(Pemerhati Semiotika, Wacana, dan Gerakan Sosial)