30 Juni 2025
Opini

Jadilah Pemimpin Seperti Semut

Oleh: Fakhrurrazi,M.Si - Ketua DPD PPNI Pidie Jaya 

OPINI - Kepemimpinan bukanlah sekadar soal jabatan atau wewenang. Kepemimpinan adalah tentang memberi teladan, menginspirasi, dan menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Dalam mencari sosok teladan kepemimpinan, kita tak harus melihat ke istana atau panggung politik. Cukuplah kita menunduk sejenak dan mengamati kehidupan seekor makhluk kecil: semut.

Semut adalah makhluk mungil yang bekerja dalam diam, namun dampaknya luar biasa. Mereka hidup dalam koloni yang tertata rapi, tanpa pemimpin yang terlihat mendominasi. Namun, kehidupan mereka berjalan harmonis, penuh disiplin, dan efisien. Dari semut, kita belajar bahwa kepemimpinan tidak harus selalu diwarnai perintah dan pengawasan ketat. Kepemimpinan sejati lahir dari kesadaran, keteladanan, dan semangat kolektif.

Seorang pemimpin seperti semut adalah pribadi yang tidak egois. Saat menemukan rezeki, semut tidak menyimpannya untuk diri sendiri, melainkan segera berbagi dengan koloninya. Inilah cerminan pemimpin yang adil dan peduli. Ia tidak memonopoli kekayaan atau informasi, tetapi memastikan semua yang dipimpinnya ikut merasakan manfaatnya.

Semut juga menunjukkan bahwa kerja keras tidak perlu dipertontonkan. Mereka bekerja dalam senyap, tanpa pamrih, tanpa mengejar tepuk tangan. Dalam dunia yang sering menjadikan pencitraan lebih penting daripada kenyataan, semut menjadi simbol ketulusan dalam bekerja. Pemimpin seperti semut adalah mereka yang tetap bergerak dan bekerja meski tak disorot kamera.

Tidak hanya itu, semut juga unggul dalam komunikasi dan kerja tim. Tanpa gaduh, mereka mampu menyampaikan pesan, menyusun strategi, dan menyelesaikan pekerjaan bersama-sama. Mereka tidak menonjolkan diri, namun menjadi bagian dari kekuatan yang besar. Pemimpin seperti semut tahu bahwa keberhasilan sejati bukanlah hasil kerja seorang diri, melainkan buah dari kolaborasi.

Akhirnya, semut adalah simbol ketangguhan. Ukurannya kecil, namun mampu mengangkat beban berkali lipat dari tubuhnya. Dalam tantangan dan tekanan, pemimpin seperti semut tidak mudah menyerah. Ia terus melangkah, menyusun kekuatan, dan tetap setia pada misinya.

Hari ini, saat dunia membutuhkan pemimpin-pemimpin yang jujur, pekerja keras, dan penuh kasih sayang, marilah kita belajar dari semut. Jadilah pemimpin yang rendah hati namun berdampak. Bekerjalah dalam sunyi, tapi hasilkan manfaat yang terasa. Karena sesungguhnya, kepemimpinan terbaik adalah yang mampu menyentuh hati dan menggerakkan jiwa.