22 November 2024
Gampong

Inspirasi dari Gampong, Membangun Kemandirian dan Nilai Tambah Rantai Produksi

Liputangampongnews.id - Gampong Jangka Alue Bie Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen. Gampong ini merupakan Juara Nasional Program Inovasi Desa tahun 2019. Berlokasi di pinggir selat malaka dan sebagian besar warga bekerja sebagai nelayan, pekerja tambak, petani dan petani garam.

Pemerintah desa secara cerdas melihat peluang ini. Didirikan usaha produksi Pelet Ikan Terapung yang dijalankan oleh Badan Usaha Milik Gampong (BUMG).

Usaha yang sudah berjalan 2,5 tahun ini mampu memproduksi maksimal 300 kilo pakan setiap hari. Mengoperasikan 1 mesin produksi, mesin aduk dan 1 jenis mesin lainnya.

"Kalau kami mampu produksi 2 ton perhari, pasarnya sudah pasti pak, disini tambak semua. Hansep barang pak" kata Pak Keuchik.

Selama ini petambak membeli pakan dari luar daerah. Karena tidak ada beban biaya transport, BUMG Jangka Alue Bie menawarkan harga 20 sampai 30 ribu lebih murah per-sak pakan dengan kualitas bersaing.

Sejak usaha ini ada; terjadi rantai nilai tambah yang dinikmati oleh banyak warga.

Jenis atau kondisi Ikan yang tidak punya nilai ekonomis, jagung, dedak; semua bisa dijual ke BUMG. Petani jagung, nelayan dan pedagang ikan mendapatkan alternatif nilai tambah.

Pakan yang bisa dijual lebih murah karena free biaya transportasi membuat petani tambak bisa mereguh untung lebih besar dari usahanya.

Belum lagi pekerja yang terlibat langsung dalam proses produksi.

Tiba di lokasi ini, Minggu (14/6) saya jadi melakukan refleksi; jika saya sering mengikuti seminar dan diskusi dengan topik bagaimana agar Aceh bisa mandiri. Mungkin kedepan seminarnya bisa diselenggarakan di lokasi ini dengan belajar langsung di markas BUMG Jangka Alue Bie ini.

Karena warga disini sudah melakukan dan sebagian dari kita masih mendiskusikan. (EF)