17 Desember 2025
Daerah
BANJIR PIDIE JAYA

Gas Elpiji Langka di Pidie Jaya, Dapur Umum untuk Pengungsi Terpaksa Pakai Kayu Bakar

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDKelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram, 5 kilogram, dan 12 kilogram melanda Kabupaten Pidie Jaya dalam sepekan terakhir. Sejak beberapa hari lalu, warga di sejumlah kecamatan mengeluhkan sulitnya mendapatkan tabung gas, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun usaha kecil. Kondisi ini terpantau semakin parah pada Selasa (2/11), di mana pasokan di tingkat pangkalan dan swalayan nyaris kosong.

Pantauan di lapangan menunjukkan, sejumlah pangkalan resmi gas elpiji di Pidie Jaya tidak memiliki stok sama sekali. Beberapa swalayan dan agen juga mengaku sudah kehabisan pasokan sejak awal pekan. Warga terpaksa berkeliling dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari gas elpiji, namun sebagian besar pulang dengan tangan hampa.

Kelangkaan ini berdampak serius pada aktivitas masyarakat, terutama warga terdampak banjir yang saat ini mengungsi di beberapa titik. Di Gampong Peurade, Kecamatan Panteraja, dapur umum yang melayani para pengungsi ikut terdampak langsung akibat tidak tersedianya gas elpiji untuk memasak kebutuhan makanan harian.

AIPDA Jonni Rahmad, personel Polres Pidie Jaya sekaligus penggiat sosial, terpaksa beralih menggunakan kayu bakar untuk mengoperasikan dapur umum yang ia dirikan. Dapur umum tersebut melayani sekitar 100 nasi bungkus setiap hari untuk warga terdampak banjir. “Gas tidak ada sama sekali, sudah dicari ke berbagai tempat, akhirnya kami pakai kayu bakar agar dapur tetap berjalan,” ujarnya.

Menurutnya, kelangkaan elpiji sangat menyulitkan proses memasak dalam jumlah besar karena membutuhkan waktu dan tenaga lebih ketika menggunakan bahan bakar tradisional. Meski demikian, ia memastikan pelayanan dapur umum tetap berjalan demi memastikan para pengungsi tetap mendapatkan makanan layak di tengah kondisi darurat.

Sementara itu, masyarakat berharap pemerintah daerah dan pihak terkait segera turun tangan mengatasi krisis ini. Warga mendesak agar distribusi gas elpiji di Pidie Jaya segera dinormalisasi, terutama untuk kebutuhan mendesak di lokasi pengungsian. Mereka khawatir jika kelangkaan ini terus berlanjut, kondisi pengungsi dan aktivitas ekonomi kecil warga akan semakin terpuruk. (**)