Truk Angkut Batu Gajah di Aceh Utara Meresahkan Warga, Sopir Truk di Minta Jangan Ngebut-ngebut
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID -Debu yang diterbangkan dan keresahan warga di dua kecamatan akibat truk pengangkut batu gajah yang melintasi dua kecamatan, yaitu kecamatan Paya Bakong dan Simpang keramat kabupaten Aceh Utara diharapkan kepada pengusaha galian C atau tekanan proyek tanggap darurat penanggulangan becana banjir.
Agar melakukan penyiraman dan menegur sopir truknya yang terlalu ngebut-ngebut mengejar trep, di kuatirkan bila batu itu jatuh di tengah jalan yang padat pelintas, akan menimpa korban sehingga warga tidak nyaman melakukan aktivitas sehari-hari di jalan yang kerap di lintasi truk itu.
Abdullah (40) warga simpang keramat, mengeluhkan kondisi debu yang harus menghirup kepulan udara yang dikhawatirkan akan mengganggu saluran pernafasannya.
Hal senada juga di sampaikan oleh Umul aiman (35) Warga kawasan kecamatan paya Bakong, sangat kuatir melihat mobil truk pengangkut batu gajah itu, yang muatannya sangat luar biasa besar-besar batunya, tambah lagi mobil itu tidak ada pintu belakang, bila satu saja batu itu jatuh dari truk di tengah jalan yang rame, seperti di kawasan dari simpang parang seukureung (IX) dan Simpang rangkaya, maka akan mengakibatkan jatuh nya korban jiwa.
"Kami berharap, pengusaha pemilik galian C batu gajah atau rekanan pemenang tender proyek tanggul tanggap banjir itu, mau menyiran jalan dengan air, sehingga warga tidak terancam penyakit Ispa, dan menegur sopir truknya yang ngebut-ngebut mengejar trep,"katanya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh sejumlah warga lain. Ismail berharap pemilik truk mau melindungi warga Aceh Utara kekhawatiran dan dari penyakit yang kini sedang mengintai mereka, sampai proyek itu selsai, kita masyarakat Aceh Utara juga mengakui bahwa pembangunan proyek penanganan banjir itu sangat kami butuhkan bagi masyarakat Aceh Utara umumnya, tetapi jangan sampai dengan pekerjaan proyek tanggul itu, sampai ada jatuh korban.
"Maunya para sopir di ingati dan jalan yang berdebu disiramlah, masak kami makan debu,"kata Naimah sambil membawa sepeda motornya berhenti akibat debu katanya mau pulang ke kawasan paya Bakong".(Raja)