BANJIR PIDIE JAYA
Dapur Mati, Usaha Sekarat: Kelangkaan Elpiji Lumpuhkan Pedagang Kecil di Pidie Jaya
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID -Kelangkaan gas elpiji di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, berdampak langsung terhadap keberlangsungan usaha kecil, khususnya warung kopi, warung mie, dan pedagang martabak. Sejak beberapa hari terakhir, sejumlah pedagang terpaksa menghentikan aktivitas berjualan karena kesulitan memperoleh pasokan gas sebagai bahan bakar utama.
Edi, seorang pedagang mie di Kecamatan Trienggadeng, mengungkapkan bahwa ia sudah dua hari tidak dapat membuka usahanya. “Gas tidak ada, jadi kami tidak bisa memasak. Mau tidak mau warung harus tutup sementara,” ujarnya kepada awak media, Jumat (5/12) sore.
Kondisi serupa juga terlihat di Kecamatan Meureudu. Beberapa warung kopi yang biasanya ramai pengunjung terpantau tutup akibat tidak tersedianya gas elpiji. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku usaha kecil karena usaha mereka sangat bergantung pada ketersediaan bahan bakar tersebut.
Di Kecamatan Jangkabuya, Bang Jal, pedagang martabak, mengaku telah berupaya mencari gas ke sejumlah tempat, namun belum berhasil. Padahal, bahan dagangan sudah disiapkan, namun tidak dapat diolah tanpa gas. Hal ini membuatnya terpaksa menghentikan sementara aktivitas berjualan.
Pedagang di Kecamatan Bandar Baru juga mengalami hal yang sama. Mereka menyatakan bahwa tidak beroperasinya usaha berdampak langsung terhadap penghasilan harian yang selama ini menjadi sumber utama pemenuhan kebutuhan keluarga.
Para pedagang berharap pihak terkait dapat segera mengambil langkah nyata untuk menormalkan kembali distribusi gas elpiji di Pidie Jaya. Mereka berharap ketersediaan gas dapat segera pulih agar roda usaha kecil kembali berjalan dan aktivitas ekonomi masyarakat tidak terus terganggu. (**)






