LIPUTANGAMPONGNEWS.ID Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh membuka Posko Tanggap Darurat Bencana sekaligus menggalang donasi kemanusiaan untuk membantu para korban banjir besar yang melanda 18 kabupaten/kota di Aceh. Bencana yang terjadi sejak Rabu (26/11/2025) tersebut menyebabkan dampak luas terhadap masyarakat di berbagai wilayah.
Posko resmi dibuka pada Kamis (4/12/2025) di Kantor PWI Aceh, Simpang Lima, Kota Banda Aceh. Posko ini menjadi pusat koordinasi bantuan dan pengumpulan donasi dari masyarakat yang ingin berpartisipasi membantu para korban terdampak.
Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin, didampingi Sekretaris Muhammad Zairin, mengatakan bahwa seluruh bantuan yang terkumpul akan disalurkan langsung ke wilayah paling terdampak. Pendistribusian dilakukan melalui jaringan PWI Kabupaten/Kota serta wartawan anggota PWI yang berada di daerah bencana.
“PWI Aceh mengajak seluruh elemen masyarakat memperkuat solidaritas sosial. Bencana ini membutuhkan kepedulian bersama agar kebutuhan mendesak para korban dapat segera tertangani,” ujar Nasir dalam keterangannya.
Koordinator Posko Bantuan Kemanusiaan PWI Aceh, Muhammad Saman, menyebut bahwa bantuan yang dibutuhkan saat ini meliputi logistik, obat-obatan, dan kebutuhan darurat lainnya. Lebih lanjut, Ia mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian insan pers terhadap masyarakat.
“Ini adalah panggilan kemanusiaan PWI Aceh. Kami mengajak seluruh masyarakat Aceh, mitra media, dan para dermawan di Aceh maupun nasional untuk bersama membantu saudara-saudara kita yang sedang dilanda musibah,” ujar Muhammad Saman yang juga Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan PWI Aceh.
Untuk memudahkan penyaluran donasi, PWI Aceh menyediakan rekening resmi sebagai berikut:
• Bank Aceh Syariah (BAS): 01201990000094
• Bank Syariah Indonesia (BSI): 7225552228
Selain donasi finansial, PWI Aceh juga melayani koordinasi bagi masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan dalam bentuk barang melalui posko yang telah dibuka.
Berdasarkan data sementara hingga Kamis (4/12/2025), tercatat hampir 200 wartawan di Aceh turut terdampak banjir dan longsor. Banyak di antaranya kehilangan tempat tinggal, kendaraan, perlengkapan kerja, serta harta benda lainnya.
Wilayah yang terdampak paling parah antara lain Aceh Tamiang, Aceh Utara, Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Timur, Bireuen, Lhokseumawe, Pidie, Pidie Jaya, Langsa, Aceh Tenggara, Aceh Barat, Aceh Selatan, Nagan Raya, Aceh Jaya, Aceh Singkil, dan Simeulue.
PWI Aceh berharap gerakan kemanusiaan ini dapat meringankan beban para korban serta menjadi wujud kuatnya solidaritas insan pers dan masyarakat Aceh di tengah bencana. (**)






