Kontroversi Sosialisasi Pemilu, KIP Bireuen Dianggap Pecah Belah PPDI
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Tindakan KIP Kabupaten Bireuen yang diduga memecah belah anggota disabilitas menjadi sorotan serius. Ketua PPDI Bireuen, Yusaini, menyampaikan kekecewaan dan ketidakterimaannya terhadap kejadian ini. Sosialisasi pemilu yang dilakukan oleh KIP tanpa memberikan undangan kepada Yusaini sebagai Ketua PPDI menimbulkan ketidakpahaman, sekaligus merasa dipermalukan.
Ketidakpahaman semakin bertambah ketika Yusaini menghubungi Ketua KIP, Saiful Hadi, yang menyatakan bahwa undangan dikirim oleh sekretaris. Namun, saat dihubungi sekretaris, Yusaini menemui kebingungan terkait sosok Pak Mansur yang disebut sebagai pengirim undangan. Percakapan berlanjut dengan nada kurang bersahabat, menciptakan ketegangan antara PPDI dan KIP.
Menurut Yusaini, sosialisasi yang seharusnya menjadi bentuk tanggung jawab KIP justru dianggap tak bersahabat, menyebabkan konflik internal di PPDI. Beberapa anggota merasa dilecehkan karena tidak mendapatkan undangan, sementara yang lain merasa terganggu melihat rekan mereka mewakili Ketua PPDI tanpa persetujuan. Kesalahan KIP dalam mengelola acara tersebut dinilai dapat merusak citra PPDI secara keseluruhan.
Yusaini menduga bahwa tindakan KIP Bireuen ini mungkin merupakan upaya untuk merusak PPDI. Meskipun demikian, ia berharap agar KIP dapat mengedepankan moral dan etika di masa depan, menjaga harkat serta martabat orang, tanpa merendahkan dan menghancurkan organisasi orang lain. Kesalahan ini diharapkan tidak terulang, terutama karena anggota disabilitas juga memiliki harga diri yang perlu dihormati." (RJ)