10 Oktober 2025
Daerah

Bupati Aceh Timur Berang! Pekerja Medis Puskesmas Julok Olok-olok Pasien di TikTok

Foto : Dok.Humas Pemkab Aceh Timur | LIPUTAN GAMPONG NEWS

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDDua petugas medis Puskesmas Julok, Kabupaten Aceh Timur, menjadi sorotan publik setelah membuat konten TikTok yang dianggap melecehkan kebijakan Bupati Aceh Timur, Iskandar Al Farlaky. Dalam video yang diunggah melalui akun resmi UPTD PKM Julok, kedua petugas medis itu tampak membungkuk nyaris ke lantai seolah menyambut pasien dengan cara berlebihan, yang dinilai mengolok-olok instruksi bupati agar tenaga kesehatan memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Video tersebut sontak viral di media sosial dan memicu gelombang kecaman dari warganet. Banyak yang menilai tindakan kedua tenaga kesehatan itu tidak etis dan merendahkan profesi mereka sendiri. Bukan hanya publik, sang Bupati pun dikabarkan berang atas ulah bawahannya itu. Ia menilai tindakan tersebut mencederai semangat pelayanan publik dan mencoreng nama baik institusi kesehatan di Aceh Timur.

Tak tinggal diam, pada Selasa (7/10), Bupati Iskandar Usman Al Farlaky langsung turun ke Puskesmas Julok untuk meminta klarifikasi dari kepala puskesmas terkait pelaku dan motif di balik pembuatan konten tersebut. Dalam pertemuan yang berlangsung tegang, bupati menegaskan bahwa dirinya tidak main-main dalam urusan pelayanan publik. “Kalau mau buat konten, buatlah yang mendidik dan positif, bukan olok-olok rakyat,” tegasnya di hadapan jajaran tenaga kesehatan.

Bupati menambahkan, pemerintah daerah setiap tahunnya menggelontorkan anggaran hampir Rp1 triliun untuk menggaji ASN dan tenaga kontrak, termasuk tenaga kesehatan. Karena itu, ia menuntut agar seluruh aparatur bekerja profesional dan menghormati tanggung jawab moral terhadap masyarakat. “Kita digaji dari uang rakyat, bukan untuk memperolok-olok rakyat,” ujarnya dengan nada tajam.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Julok diminta untuk mengklarifikasi dan memastikan siapa saja yang terlibat. Kasus ini menjadi pelajaran pahit bagi tenaga kesehatan di daerah tersebut. Di tengah upaya pemerintah meningkatkan mutu layanan publik, tindakan ceroboh segelintir oknum justru menodai kepercayaan masyarakat. “Pelayanan kesehatan adalah soal kepercayaan dan empati, bukan panggung lelucon,” ujar salah satu netizen menanggapi insiden itu. (**)