BANJIR PIDIE JAYA
Bukan Tsunami, Ini Air Rob: Bupati Pidie Jaya Imbau Warga Pesisir Tetap Tenang
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID -
Masyarakat pesisir di Kecamatan Ulim, Meureudu, dan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, sempat panik akibat kabar air laut naik secara tiba-tiba pada Minggu malam (30/11). Kepanikan membuat sebagian warga berhamburan keluar rumah dan mengungsi ke arah Kantor Bupati Pidie Jaya karena khawatir terjadi tsunami.
Menanggapi situasi tersebut, Bupati Pidie Jaya Sibral Malasyi menegaskan bahwa peristiwa yang terjadi bukanlah tsunami, melainkan fenomena alam berupa banjir pesisir atau air rob. Ia meminta masyarakat tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan tetap mengedepankan informasi resmi dari pemerintah serta instansi terkait.
“Ini bukan tsunami, ini air rob yang memang sudah diprediksi sebelumnya oleh BMKG. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak panik, dan terus mengikuti perkembangan informasi dari pemerintah daerah dan BMKG,” tegas Bupati Sibral Malasyi dalam keterangannya.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), beberapa wilayah perairan di Indonesia diperkirakan mengalami banjir pesisir pada bulan Desember 2025. Fenomena ini dipicu oleh fase perigee, yaitu kondisi ketika jarak Bulan dan Bumi berada pada titik terdekatnya.
Selain itu, fase Bulan purnama yang diperkirakan terjadi pada 4 Desember 2025 turut memperbesar potensi naiknya permukaan air laut. Dua fenomena ini menyebabkan ketinggian air laut berada pada titik maksimum, sehingga berpotensi mengakibatkan genangan di wilayah pesisir.
Bupati mengimbau masyarakat pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan, mengamankan barang-barang berharga, serta memantau kondisi lingkungan sekitar. Pemerintah daerah juga telah menginstruksikan instansi terkait untuk siaga dan melakukan pemantauan di wilayah rawan banjir rob demi keselamatan warga. (**)






