23 Januari 2025
News

Black Beauty, Jejak Air Purba dan Potensi Kehidupan di Mars

Foto : Dok. Google Image | LIPUTAN GAMPONG NEWS

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDMineral yang terperangkap dalam meteorit Mars bernama "Black Beauty" telah mengungkap adanya jejak air di Planet Merah sekitar 4,45 miliar tahun lalu. Meteorit ini mengandung butiran zirkon yang dipercaya menyimpan bukti tertua tentang keberadaan air panas purba di Mars, yang dapat menciptakan lingkungan mirip mata air panas di Bumi. 

Temuan ini membuka wawasan baru terkait potensi kelayakhunian Mars di masa lampau. Selain itu, penemuan ini mendukung bukti dari pesawat antariksa yang sebelumnya mengungkap keberadaan sungai dan danau di permukaan Mars.

Para ilmuwan menganalisis meteorit Black Beauty, atau NWA 7034, yang ditemukan di Gurun Sahara pada 2011. Meteorit ini terlempar dari Mars setelah dihantam benda angkasa lain sekitar 5-10 juta tahun lalu. 

Penelitian, yang dipublikasikan di Science Advances pada 22 November, menemukan bukti bahwa air sudah ada 100 juta tahun setelah pembentukan Mars. Hal ini memperkuat kemungkinan bahwa Mars mampu mendukung kehidupan pada masa tertentu dalam sejarahnya.

Meteorit Black Beauty berisi pecahan batu dan mineral dari berbagai periode, termasuk dari zaman pra-Noachian sekitar 4,5 miliar tahun lalu. Mineral zirkon di meteorit ini dianggap sebagai "kapsul waktu," merekam kondisi geologi Mars purba. 

Zirkon mengandung jejak uranium yang dapat digunakan untuk menentukan usia mineral, yang membantu ilmuwan memahami proses pembentukan kerak Mars. 

Selain itu, analisis zirkon menunjukkan adanya unsur-unsur seperti besi dan natrium yang mengindikasikan interaksi dengan cairan kaya air 4,45 miliar tahun lalu.

Penemuan ini juga menunjukkan bahwa sistem hidrotermal, seperti mata air panas, mungkin ada di kerak Mars purba. Sistem tersebut kemungkinan tercipta ketika magma memanaskan air bawah permukaan. 

Lingkungan semacam ini tidak hanya memungkinkan adanya air cair tetapi juga mendukung kelayakhunian selama rentang waktu tertentu. Para ilmuwan kini bertanya-tanya apakah sistem hidrotermal di Mars bersifat stabil atau hanya terjadi secara episodik.

Misi robot penjelajah Perseverance NASA saat ini sedang mengumpulkan data tambahan dari Kawah Jezero, sebuah danau purba di Mars. Sampel dari kawasan ini diharapkan dapat mengungkap lebih banyak bukti keberadaan air dan bahkan potensi kehidupan mikroba purba di Mars. Namun, ilmuwan menekankan pentingnya membawa sampel langsung dari Mars ke Bumi untuk analisis lebih rinci.

Penelitian lebih lanjut tentang meteorit Black Beauty dan sampel dari Mars akan membantu mengungkap asal-usul air, evolusi geologi, dan potensi kehidupan di Mars. Sebagai langkah awal, penemuan ini menjadi motivasi besar bagi ilmuwan untuk terus mengeksplorasi dan memahami sejarah Planet Merah. (**)