24 Juli 2025
Opini

Bekerja dengan Hati, Mengabdi dengan Akhlak

Oleh: Fakhrurrazi, S.ST., M.Si - Cleaning Service di Dinas Kesehatan Kab. Pidie Jaya

OPINI - Di tengah tuntutan publik terhadap pelayanan birokrasi yang lebih manusiawi dan transparan, nilai-nilai BerAKHLAK hadir sebagai kompas moral baru bagi aparatur sipil negara (ASN). Pemerintah tidak lagi hanya mengukur kinerja ASN dari target dan angka, tetapi dari sikap, akhlak, dan bagaimana setiap ASN menjalankan tugasnya sebagai bentuk pengabdian kepada rakyat.

Di Kabupaten Pidie Jaya, implementasi nilai-nilai BerAKHLAK telah diperkuat melalui Surat Edaran Bupati Pidie Jaya Nomor 100.3.4.2/414 Tahun 2025. Ini bukan sekadar arahan administratif, tapi sebuah panggilan untuk memulai perubahan dari dalam diri setiap ASN: untuk bekerja dengan hati dan mengabdi dengan akhlak.

Melayani Bukan Sekadar Tugas, tapi Amanah

Nilai pertama dari core values BerAKHLAK adalah Berorientasi Pelayanan. Ini adalah pondasi utama. Ketika seorang warga datang ke kantor dinas, puskesmas, atau kecamatan, mereka datang dengan harapan, bahkan terkadang dalam kesulitan. Mereka tidak sekadar butuh tanda tangan atau surat, mereka butuh sikap yang empati dan pelayanan yang solutif.

Presiden Joko Widodo pernah menegaskan, “Pelayanan publik adalah wajah nyata dari kehadiran negara.” Maka setiap ASN harus menjadi cerminan wajah negara yang ramah, cepat, dan bisa diandalkan.

Integritas dan Loyalitas: Penjaga Martabat Birokrasi

Nilai Akuntabel dan Loyal menjadi pilar integritas ASN. ASN dituntut untuk menjalankan tugas secara jujur, menggunakan anggaran secara efisien, dan tidak menyalahgunakan jabatan.

Loyalitas ASN bukan kepada individu atau kekuasaan politik, tetapi kepada konstitusi dan bangsa. Mahfud MD pernah berkata, “ASN yang profesional adalah ASN yang netral.” Maka, menjaga nama baik instansi dan negara adalah bagian dari pengabdian yang tak boleh ditawar.

Belajar Tanpa Henti di Era Perubahan

Nilai Kompeten dan Adaptif saling melengkapi. Dunia kerja kini tak lagi statis. Sistem dan teknologi berubah cepat, tantangan baru terus muncul. ASN yang tidak belajar akan tertinggal. ASN yang menolak perubahan akan digilas oleh zaman.

Sebagaimana pesan bijak almarhum Prof. BJ Habibie: “Barangsiapa berhenti belajar, ia siap digantikan.” Maka ASN Pidie Jaya harus terus meningkatkan diri, baik dari segi ilmu, keterampilan digital, hingga etika pelayanan publik.

Harmoni dan Kolaborasi untuk Pidie Jaya yang Lebih Baik

Tidak ada perubahan besar yang bisa dikerjakan sendiri. Nilai Harmonis dan Kolaboratif mendorong ASN untuk menciptakan lingkungan kerja yang saling menghargai, serta membangun sinergi lintas instansi dan sektor.

Sebagaimana nasihat Irwandi Yusuf, mantan Gubernur Aceh, “Birokrasi jangan saling menutup pintu, karena pembangunan bukan kerja satu orang atau satu lembaga.” Hari ini, ASN harus aktif menjalin kerja sama dengan masyarakat, lembaga pendidikan, dunia usaha, dan komunitas.

Mengabdi dengan Akhlak: Bukan Gimmick, Tapi Jiwa

Tagline Bangga Melayani Bangsa bukan sekadar hiasan di backdrop atau media sosial. Ia harus menjadi denyut nadi dalam setiap tindakan ASN. Kita perlu bertanya: Apakah masyarakat merasa dilayani atau hanya dilewatkan? Apakah setiap surat yang kita tandatangani benar-benar bermanfaat atau sekadar formalitas?

Almarhum Abu Kuta Krueng, ulama kharismatik Aceh, pernah berpesan: “Akhlak adalah mahkota dari semua ilmu.” Maka ASN yang berakhlak bukan hanya paham regulasi, tapi juga peka terhadap kebutuhan masyarakat, ikhlas dalam pelayanan, dan santun dalam setiap interaksi.

Bekerja dengan hati dan mengabdi dengan akhlak adalah jalan panjang, tapi inilah jalan yang benar. ASN bukan hanya alat birokrasi, tapi pelayan masyarakat dan penggerak perubahan. Pidie Jaya membutuhkan ASN yang tidak hanya hadir secara administratif, tapi hadir secara moral dan spiritual.

Karena pada akhirnya, keberhasilan seorang ASN tidak ditentukan oleh gelar atau pangkat, tapi oleh manfaat yang ia tinggalkan. Maka mari kita mulai dari diri sendiri: dari cara kita menyapa, dari ketulusan kita melayani, dan dari akhlak kita dalam bekerja.