22 November 2024
Kisah

Awas Jebakan Toxic Relantionship Alias Hubungan Beracun, Kenali Cirinya

Foto : Dok. klik dokter | LIPUTAN GAMPONG NEWS

LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Toxic relationship alias hubungan beracun menjadi istilah untuk menggambarkan suatu hubungan yang tidak sehat. Hubungan ini tidak hanya bisa terjadi pada sepasang kekasih, tapi juga dalam lingkungan teman, bahkan keluarga.

Toxic artinya orang yang memiliki kepribadian beracun dalam bahasa gaul toxic menggambarkan seseorang yang memliki sifat sering menyusahkan dan merugikan orang lain. Penggunaan istilah ini tidak terlepas dari banyak orang yang menggunakannya di media sosial.

Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka sedang terjebak dalam toxic relationship. Padahal, hubungan ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, karena dapat berdampak buruk bagi keadaan fisik maupun mental seseorang. 

Psikolog menyarankan untuk selalu mengembangkan pergaulan dengan orang-orang yang positif di semua kalangan.

Toxic Relationship menurut Psikologi

Menurut salah satu ahli psikologi yaitu Dr. Lillian Glass (dalam Ducharme, 2018) memaknai toxic relationship sebagai hubungan apa pun yang terjadi antar individu yang mana individu yang terlibat memiliki kohesivitas yang rendah, tidak saling mendukung, menghormati bahkan cenderung saling menjatuhkan dan berkompetisi dalam konteks yang kurang baik.

Disamping itu, individu yang terlibat dalam toxic relationship tersebut cenderung merasakan hubungan yang dijalin sebagai sebuah hubungan yang tidak menyenangkan, draining, bahkan hal-hal negatif terasa lebih banyak daripada hal positif (Glass dalam Ducharme, 2018). Gaba (2021) juga menjelaskan bahwa hubungan yang toxic ini cenderung didasari oleh konflik, kompetisi hingga keinginan untuk mengontrol.

Psikolog UGM R.A. Yayi Suryo Prabandari juga menambahkan toxic relationship merupakan relationship abuse. Relationship adalah yaitu hubungan yang disalahgunakan dan menimbulkan akibat yang kurang menyenangkan secara emosional, sosial, fisik dan seksual. Hubungan seperti ini harus dihindari karena berisiko merugikan pihak yang terlibat. 

Ciri-Ciri Toxic Relantionship

1. Terjalin Komunikasi yang Tidak Baik
Ciri hubungan yang mulai toxic juga ditandai dengan percakapan yang hanya berisi sarkasme, kritik dan perdebatan. Komunikasi seperti ini hanya akan berujung menjadi pertengkaran. Pada akhirnya, pasangan mungkin ingin menghindari berbicara satu sama lain karena lelah dengan perdebatan.

2. Memunculkan Rasa Tidak Aman atau Insecure
Disamping perilaku yang menuntut, perasaan insecure atau tidak aman yang dirasakan salah satu pihak atau keduanya, juga dapat menjadi salah satu tanda dari toxic relationship. Pada pihak yang cenderung mengontrol atau controller, rasa insecurity ini dapat berupa adanya rasa ingin dibutuhkan dan ingin mengontrol yang berlebihan. 

Hal ini muncul karena individu tersebut merasa tidak memiliki kekuatan yang cukup sebagai seorang individu. Biasanya jika salah satu pihak adalah controller dengan karakter yang insecure, sangat memungkinkan untuk pihak satunya cenderung bergantung dan insecure.

Bagi pihak yang bergantung, rasa insecure ini muncul dalam bentuk perasaan bahwa ia adalah individu yang lemah, tidak berharga bahkan merasakan membutuhkan perhatian dan kemesraan dari pasangan tetapi tidak berani mengatakannya.

Bagi pihak yang bergantung, rasa insecure ini muncul dalam bentuk perasaan bahwa ia adalah individu yang lemah, tidak berharga bahkan merasakan membutuhkan perhatian dan kemesraan dari pasangan tetapi tidak berani mengatakannya.

Insecurity yang berlebihan dan beberapa perilaku terkait baik pada pihak yang mengontrol maupun pihak yang bergantung dapat menimbulkan dampak negatif bagi keduanya. Ketika menemukan kecenderungan seperti ini, ada baiknya untuk kedua belah pihak mengkomunikasikan dan berusaha memperbaikinya agar hubungan yang terjalin tidak semakin buruk.

3. Munculnya Ego yang Tinggi
Salah satu ciri pasangan yang toxic juga memiliki egois yang tinggi. Orang dengan tingkat ego yang tinggi selalu mengutamakan kepentingan pribadi daripada orang lain. Jika kalian merasa pasangan kalian ketika menyelesaikan masalah ingin menang sendiri, perhitungan dan kurang empati maka pasangan kalian adalah pasangan yang egois.

4. Mulai Muncul Ketidakjujuran
Jika sering membuat kebohongan tentang keberadaan kita untuk menghindari pasangan, kita mungkin sedang berada di fase yang sangat tidak nyaman dalam hubungan. Sikap ini biasanya dipicu oleh perilaku pasangan yang suka mengontrol sehingga kamu tidak punya ruang tersendiri.

5. Cemburu Berlebih
Cemburu atau jealous bisa saja menjadi salah satu aspek yang penting dalam sebuah hubungan, terutama hubungan asmara. Namun sama seperti karakteristik yang disebutkan sebelumnya, rasa cemburu yang berlebihan ini dapat memberikan dampak negatif dan dapat menjadi salah satu tanda dari hubungan yang tidak sehat.

Rasa cemburu yang termasuk dalam karakteristik toxic relationship ini seperti rasa cemburu yang intens maupun tidak rasional. Rasa cemburu seperti ini yang perlu untuk mendapatkan perhatian lebih terutama jika terjadi dalam rentang waktu yang lama, karena dapat berakibat fatal bagi hubungan yang ada. (celebrities.id)