Dulu Pegang Granat Kini Pegang Telor
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Musliadi Bukhari yang di sapa Cut Abang Matang Glumpang Dua Peusangan (48) , salah seorang mantan Kombatan Gerakan Aceh Merdeka Sogoe Tgk Di Jikoe Batee Iliek , D lll Wilayah Bate Iliek, Gampong Keude matang Glumpang dua Kecamatan Peusangan Kabuten Bireuen. Selasa 11/10/2022.
Kepada pewarta media ini cut Abang menuturkan, hampir 17 Tahun Perdamaian RI dan GAM saya rasa tidak ada perubahan bagi korban konflik dan anak anak syuhada, apa lagi mantan gerakan aceh merdeka. Begitu pula dengan rakyat aceh bangsa lon sayang.
Kadang saya juga berfikir dan teringat dulu anak granat yang saya genggam ,terpaksa sekarang ini saya harus pegang terlur menjadi pedagang telur Ayam,telur itik.
Sebagian masyarakat masih tinggal di gubuk gubuk reyot, padahal kalau Pemerintah Pusat atau kaki tangan yg ada di Aceh serius menangani kasus korupsi mungkin orang Aceh tidak pernah di cap sebagai daerah termiskin di Sumatra.
Yang membuat saya Miris kata cut abang semenjak perdamaian Helsinki yang ditanda tangani bersama pada tanggal 15 agustus 2005 silam, sampai kini hidup mantan kombatan masih berada dibawah garis kemiskinan.
Sekarang ibarat pepatah nasi sudah menjadi bubur, dulu saya mangkul AK 47,mau pun granat , kini saya menjadi pedagang telur
Jualan sekarang di pasar Pante Teungoh Sigli kabupaten Pidie. Harga telor Grade AA Rp.50.000/papan kalau satu butir Rp 2000, Grade A Rp.47.000/papan, Grade B Rp. 45.000/Papan
Apalagi sekarang ini perhari kita mendapatkan keuntungan hanya Rp 100.000,
Kami mengharapkan perhatian Pemerintah Aceh dan Dinas terkait terhadap pedagang kaki lima untuk serius menangani nya, Kata Ayah sebelas Anak ini .
Sedangkan istrinya mengurus rumah tangga
Dengan kondisi yang baru pulih dari Covid 19, seperti saat ini, untuk mencari rezeki saja susah dan terjepit, semua pada menjerit, pendapatan dalam sehari hari saja tidak menentu.
Cut Abang berharap kepada Pemerintah Pusat atau pun Pemerintah Aceh dan Pemkab Bireuen , harus benar-benar serius dan peduli terhadap pedagang kaki lima umum nya rakyat aceh yang masih hidup di garis kemiskinan, tukasnya.
Pewarta: Adi Saleum