Apa Harapan Keluarga Korban Pemukulan Di SMA Unggul Pidie Jaya
Liputangampongnews.id – Teuku Firdaus, salah seorang keluarga dari korban pemukulan di SMA Unggul Pidie Jaya, mempunyai harapan yang besar dari penyelesaian kasus ini. Hal ini ia sampaikan kepada media Liputangampongnews.id, usai mengikuti pertemuan dengan pihak Dinas Pendidikan, jajaran sekolah dan keluarga senior (pelaku), Rabu (01/09/2021) sore.
“Harapan keluarga korban ada penyelesaian yang berkeadilan bukan hanya sekedar pendekatan upaya damai saja. Adanya tanggung jawab secara moral dari kepala sekolah yang telah lalai dan gagal dalam dalam tanggung jawab dan tugasnya, ini bukan persoalan sepele tapi menyangkut masa depan anak -anak kami,”papar Firdaus mewakili keluraga korban lainnya.
Lanjutkan Firdaus yang juga penggiat budaya asal Pidie Jaya, ada kepastian moral di lembaga moral yang ditegakan, sehingga hal ini tidak terjadi atau terulang kembali. Dan ada yang bertanggung berkelanjutan apabila hal buruk terjadi pada anak kami dikemudian hari.
“Berdamai tanpa keadilan dan kepastian itu tidak menyelesaikan masalah. Kita semua tidak menginginkan ini terjadi,”Firdaus mengakhiri.
Kacabdin Pendidikan Pidie – Pidie Jaya: Senior Dipulangkan Dari Asrama
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Pidie - Pidie Jaya, Razali M.Pd melalui pesan Whatsapp menyampaiakn kepada awak media terkait penyelesaian kasus pemukulan adik kelas oleh seniornya di SMA Unggul Pidie Jaya.
Alhamdulillah, hasil pertemuan hari ini dihadiri oleh Kadis Pendidikan Kabupaten Pidie Jaya, MPD Pidie Jaya, Komite sekolah, perwakilan orang tua siswa kelas XI dan XII, MKKS, MKPS, kepala SMA Unggul Pijay, Kacabdin PPJ dan P2TP2A Pidie Jaya.
Hasil pertemuan, siswa kelas XII selaku pelaku akan dipulangkan dan belajar daring dan tidak di-izinkan kembali ke asrama. Langkah selanjutnya mereka akan di titipkan pada sekolah-sekolah non boarding, yang ada di Kabupaten Pidie Jaya.
Sedangkan untuk siswa kelas XI selaku korban hari ini Rabu 1 September 2021, sebagian yang merasa sudah nyaman akan kembali ke Asrama untuk belajar seperti biasa, sedang kan bagi siswa yg masih trauma akan di dampingi oleh P2TP2A Pidie Jaya untuk proses pemulihan.
Terakhir akan di adakan islah antara semua pihak khususnya orang tua siswa yang waktunya akan di tentukan kembali. Demikian informasi yg dapat kami sampaikan berkaitan dgn penyelasaian masalah antara siswa kelas XI dan XII SMA Unggul Pijay. (***)