Aksi Tunggal Pemilik Tanah Masjid Malikussaleh Aceh Utara Undang Jusuf Kalla
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID | Aksi tunggal Ridwan Hanafiah membentang papan baliho berisi undangan moral untuk mantan Wakil Presiden Yusuf Kalla di halaman Masjid Malikussaleh Geudong, Kabupaten Aceh Utara, Jumat (11/3/22) mendapat perhatian jamaah shalat.
Ridwan yang merasa dizalimi oleh oknum petinggi Partai Aceh secara pribadi mengundang Jusuf Kalla untuk hadir ke Aceh sebagai juru damai agar menegur para pihak yang mempermainkan rakyat.
"Ini aksi undangan moral untuk pak Jusuf Kalla selaku ketua Dewan Masjid Indonesia dan juru damai Aceh. Bahwa telah terjadi dugaan tindakan arogansi oleh petinggi partai Aceh yang juga mantan pengurus Masjid Malikussaleh" ujar Ridwan kepada awak media di lokasi.
Ridwan mengatakan, bentuk arogansi yang ditunjukan oleh oknum tersebut salah satu diantaranya yakni perkara pembebasan lahan Masjid Malikussaleh yang tidak tuntas pembayarannya hingga kini.
Ridwan Hanafiah memiliki tanah seluas 2000 meter persegi di sisi timur lahan masjid. Pembebasan lahan di bagi menjadi 2 tahap. Tahap pertama pembayaran berjalan mulus. Namun, menurut Ridwan, pada tahap ke dua, pembayaran ganti rugi lahan tak kunjung kelar.
"Sudah 10 tahun lebih perkara ini tidak selesai. Pembayaran tahap 2 belum lunas. Sertifikat Hak Milik masih di tangan saya. Sementara panitia pembangunan masjid sedang membangun gedung masjid yang baru" ujar Ridwan.
Padahal ketika membebaskan tanah untuk pengembangan masjid dahulunya, Ridwan bersedia menerima ganti rugi seperti yang disanggupi oleh panitia masjid. Walaupun, pihak komersil juga menginginkan tanah tersebut dengan harga yang lebih kompetitif.
"Kita melihat pasca perdamaian oknum pihak tertentu menunjukan arogansinya kepada rakyat. Untuk itu kami membentangkan papan baliho ini sebagai peringatan" ujar Ridwan.
Sepekan sebelumnya, pada saat peletakan batu pertama pembangunan kembali Masjid Malikussaleh yang saat ini berstatus besar setara agung, Ridwan mengaku sudah menyampaikan surat secara langsung kepada Wali Nanggroe Malik Mahmud Al Hayar yang isinya mempertanyakan persoalan pembebasan lahan pembangunan Masjid Malikussaleh.
Pantaun media ini di lokasi, papan baliho yang dipajang di sisi masjid menarik perhatian jamaah Jumat. Mereka yang ingin menunaikan shalat secara otomatis berhenti dan menyimak secara seksama tulisan pada baliho tersebut. Baliho tersebut cukup mengundang perhatian jamaah.
Hingga jelang pelaksanaan shalat Jumat, tidak ada upaya pemindahan paksa baliho tersebut oleh pihak masjid dan pihak aparat keamanan setempat.
Sementara Camat Samudera Ilyas, SE yang dihubungi melalui sambungan telpon mengaku belum mengetahui persoalan tersebut secara mendetail. Pihaknya segera menanyakan hal tersebut kepada pengurus Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Malikussaleh.
"Saya baru menjabat disini, belum tahu detailnya. Nanti kami pertanyakan dulu ke pengurus masjid" demikian Ilyas. (Raja)