22 November 2024
Opini

Aceh Miskin, Apakah Pemerintah Aceh Gagal?

Oleh: M. Farhan Idris
Mahasiswa FISIP USK

OPINI -
Sungguh aneh di daerah dengan anggraran besar yang diberikan oleh pemerintah pusat, malah menjadi juara umum termiskin di pulau Sumatera. Anggaran besar yang diberikan seakan-akan tidak berkontribusi dalam menurunkan jumlah orang miskin di aceh. Apakah kemiskinan Aceh separah angka-angka statistik yang diumumkan oleh BPS? Apakah pemerintah aceh gagal dalam pengetasan kemiskinan di Aceh?

Upaya menurunkan jumlah penduduk miskin di Provinsi Aceh bisa dikatakan berjalan lambat. Meski anggaran yang di alokasikan untuk pengetasan kemiskinan Aceh pada 2021 sebesar Rp9,3 triliun. Jumlah penduduk miskin masih tinggi. Hal ini menunjukkan program-program pembangunan belum ampuh untuk menurunkan jumlah penduduk miskin di aceh.
Selama periode Maret 2021 September 2021, persentase penduduk miskin di Aceh naik dari 15,33 persen menjadi 15,53 persen.

Di daerah pedesaan naik 0,26 poin,dari 17,78 persen menjadi 18,46 persen. Sedangkan diperkotaan, persentase penduduk miskin naik sebesar 0,12 poin, dari 10,46 persen menjadi 10,58 persen. Demikian rilis yang disampaikan Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh, Rabu (2/2/2022).

Namun, menurut kepala Bappeda Program-program unggulan yang digulirkan Pemerintah Aceh telah memberi konstribusi dalam menurunkan jumlah orang miskin di Aceh, program-program unggulan yang telah berkonstribusi pada penurunan angka kemiskinan aceh yaitu pada tahun 2019 lalu, antara lain, bantuan beasiswa anak yatim-piatu, Program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA), pembangunan rumah layak huni, rehabilitasi rumah tidak layak huni, pemberdayaan usaha mikro dan kecil, penanganan fakir miskin dan anak terlantar, penyediaan air bersih dan sanitasi, serta pemasangan listrik gratis.

Sebelumnya, BPS Aceh merilis jumlah penduduk miskin pada September 2019 banyak 809.76 ribu orang, atau 15,01 persen dari seluruh penduduk Aceh. Angka ini berkurang 9.000 orang dibandingkan Maret 2019, yang masih 819 ribu orang atau 15,32 persen. Artinya, angka kemiskinan Aceh turun 0,31 persen dalam kurun enam bulan.
Lantas, apa yang membuat Aceh kerap konsisten menjadi daerah termiskin di Tanah Sumatera? bahkan persentase orang miskin di aceh naik lagi di tahun selanjutnya.

Menurut saya, program yang digulirkan oleh pemerintah Aceh masih kurang memuaskan untuk menurunkan angka kemiskinan di aceh, seharusnya pemerintah melihat dari sudut padang yang lain, Optimalisasi dari sumber daya alamnya masih sangat rendah di Aceh.

Produk-produk masyarakat di Aceh masih tidak mempunyai daya jual yang bagus, Mungkin karna Aceh belum bisa menjadi pusat ekonomi di daerah sumatra, hasil olahan masyarakat masih banyak didominasi oleh pasaran melalui provinsi tetangga, jadi kontrol harga masih belum optimal.

Anggaran besar yang di alokasikan untuk peretasan kemiskinan di aceh masih belum dimanfaatkan dengan baik, mungkin kedepan pemerintah bisa di gunakan untuk meningkatkan akses pasar yang lebih independen, agar Aceh tidak harus lewat provinsi tetangga lagi.