50 Siswa SD/MI se-Pidie Jaya Ikuti Lomba Bertutur, Dorong Pelestarian Budaya Lokal
Foto : Bupati Pidie Jaya diwakili Asisten III Setdakab, Saiful, M.Pd saat membuka acara Lomba Bertutur Cerita Rakyat tingkat SD/MI se-Pidie Jaya. | LIPUTAN GAMPONG NEWS
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID – Sebanyak 50 siswa dan siswi dari tingkat SD/MI se-Kabupaten Pidie Jaya ambil bagian dalam ajang Lomba Bertutur yang digelar selama tiga hari, mulai 14 hingga 16 Mei 2025, yang dipusatkan di Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Pidie Jaya.
Lomba yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispersip) Kabupaten Pidie Jaya ini secara resmi dibuka pada Rabu (14/5/2025) oleh Asisten III Setdakab Pidie Jaya, Saiful, M.Pd, atas nama Bupati Tgk. H. Syibral Malasyi, S.Sos, ME.
Turut hadir Kepala Dispersip Manfarijah, SKM., perwakilan Disdikbud, para kepala sekolah, dewan juri, guru pendamping, serta para peserta.
Dalam sambutannya, Saiful menekankan pentingnya menanamkan sportivitas dan semangat belajar sejak dini. Ia menyampaikan bahwa kemenangan bukanlah satu-satunya tujuan, melainkan proses belajar dan pengalaman berharga yang diperoleh anak-anak selama mengikuti lomba. “Jadikan kegiatan ini sebagai wadah untuk menumbuhkan karakter tangguh dan cinta literasi,” ujarnya.
Tambahkannya bahwa potensi dan bakat anak-anak perlu dikembangkan agar siap menghadapi tantangan zaman. “Di era modernisasi ini, anak-anak harus dipersiapkan sejak dini untuk menyongsong Generasi Emas 2045. Lomba ini merupakan salah satu cara untuk melestarikan budaya lokal sekaligus memupuk kecintaan terhadap tradisi daerah,” lanjut Saiful, yang juga pernah menjabat sebagai Kadis Pendidikan.
Lebih jauh, ia menyampaikan harapan agar kegiatan ini mampu mencetak generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Cerita-cerita lokal yang dibawakan dalam lomba diharapkan menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan.
“Guru juga harus terus berkarya demi kemajuan pendidikan di Pidie Jaya. Guru hebat adalah guru yang banyak karya, bukan sekadar banyak gaya,” tambahnya.
Saiful juga menyoroti pentingnya menumbuhkan minat baca anak sejak dini melalui jalur pendidikan formal, baik di sekolah dasar maupun madrasah ibtidaiyah. Lomba bertutur dianggap sebagai upaya strategis dalam melestarikan nilai-nilai kearifan lokal melalui tradisi bercerita.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip, Manfarijah, SKM., menyebutkan bahwa lomba ini bertujuan menjaga eksistensi cerita rakyat dan legenda daerah agar tidak hilang ditelan zaman. Ia berharap anak-anak dapat semakin mencintai literasi dan budaya lokal sejak usia dini.
“Banyak anak tidak mengetahui kekayaan sejarah dan legenda daerahnya sendiri. Lomba ini menjadi upaya agar mereka bisa ikut melestarikan budaya lokal,” ungkapnya.
Ia juga berharap agar jumlah peserta di tahun mendatang meningkat, bahkan seluruh SD/MI di Pidie Jaya dapat berpartisipasi sebagai bentuk nyata pembinaan dan pengembangan bakat anak-anak.
Kepala Bidang Perpustakaan, Cut Nurlaili, S.E., M.M., yang turut mendampingi kegiatan, menjelaskan bahwa materi lomba bersumber dari cerita dan legenda rakyat Pidie Jaya. Penilaian peserta mencakup aspek penampilan, teknik bertutur, penguasaan materi, dan kemampuan menyampaikan cerita.
Lomba Bertutur ini menjadi agenda tahunan yang tidak hanya mengasah kemampuan bercerita anak, tetapi juga sebagai sarana melestarikan kekayaan budaya daerah 'Nanggroe Japakeh', warisan indatu Pidie Jaya. (*)