18 Oktober 2025
Gampong

Warga Terharu, Gunakan Dana Pribadi Keuchik Terpilih Gampong Mee Pangwa Bagikan Sembako untuk Warga

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDKabar gembira datang dari Gampong Mee Pangwa, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya. Menjelang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Keuchik terpilih M. Yusuf Husen memberikan kejutan sosial yang menggugah, ia membagikan sembako berupa satu papan telur dan dua kilogram minyak goreng kepada 220 kepala keluarga di desanya. Tak ada bantuan pemerintah, tak ada sponsor, semua berasal dari dana pribadinya.

“Ini sedekah saya untuk warga yang akan membesarkan hari kelahiran baginda Rasul,” ujar M. Yusuf Husen dengan nada rendah hati. Ia menegaskan bahwa langkah ini bukan ajang pencitraan, melainkan bentuk rasa syukur atas kepercayaan masyarakat yang telah memilihnya sebagai pemimpin gampong. Ia pun memastikan pembagian sembako dilakukan secara adil tanpa memandang latar belakang politik atau kedekatan pribadi.

Warga menyambut penuh haru dan bangga. Bagi masyarakat Mee Pangwa, tindakan Keuchik M. Yusuf Husen adalah simbol kepemimpinan yang lahir dari empati, bukan sekadar jabatan. “Belum dilantik saja sudah terasa kepeduliannya. Kami yakin, di tangan Pak Keuchik terpilih pembangunan gampong akan lebih terbuka dan berpihak pada rakyat kecil,” tutur seorang warga setempat.

Momen ini menjadi lebih dari sekadar pembagian bantuan, ia mencerminkan semangat sosial dan nilai gotong royong yang mulai hidup kembali di tengah masyarakat. Di saat banyak pemimpin sibuk dengan urusan birokrasi dan janji politik, M. Yusuf Husen memilih jalan sunyi ia memberi tanpa pamrih.

Kemenangan M. Yusuf Husen dalam pemilihan keuchik lalu dinilai bukan hanya hasil dari popularitas, melainkan cerminan keinginan masyarakat Mee Pangwa untuk arah baru dalam tata kelola pemerintahan gampong. Transparansi, keadilan, dan keberpihakan pada warga kecil menjadi harapan baru yang kini mulai bersemi di gampong Mee Pangwa.

Langkah awal M. Yusuf Husen memberi pesan bahwa kepemimpinan sejati dimulai dari keikhlasan dan keberanian untuk berbagi. Di Gampong Mee Pangwa, harapan itu kini bukan lagi wacana, tetapi nyata hadir di tangan seorang keuchik yang memimpin dengan hati. (**)