Wali Nanggroe Aceh Sambut Investasi UEA, Babak Baru Pembangunan di Tanah Rencong
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Suasana hangat menyelimuti Meuligoe Wali Nanggroe pada Minggu (9/3), ketika Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, menyambut tamu kehormatan dari Uni Emirat Arab (UEA). Duta Besar UEA untuk Indonesia, H.E. Abdulla Salem Al Dhaheri, bersama Presiden Direktur Mubadala Energy, Abdulla Bu Ali, datang dengan satu misi penting: menjajaki peluang besar bagi Aceh dan UEA untuk bekerja sama dalam bidang investasi. Didampingi Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf, pertemuan ini menjadi langkah awal menuju babak baru pembangunan di Tanah Rencong.
Di sela-sela silaturahmi dan buka puasa bersama, perbincangan pun mengarah pada potensi besar yang dimiliki Aceh. Plt. Kabag Humas dan Kerjasama Wali Nanggroe, Zulfikar Idris, mengungkapkan bahwa diskusi berlangsung produktif. Duta Besar Abdulla Salem Al Dhaheri bahkan mengaku terkesan dengan prospek kerja sama ini. "Kami telah membahas banyak hal yang akan segera ditindaklanjuti. Selasa depan, kami akan kembali untuk mendalami sektor-sektor yang bisa kami dukung," ujarnya dengan optimisme.
Bukan hanya sekadar kunjungan diplomatik, pihak UEA sudah lebih dulu menelusuri infrastruktur strategis di Aceh, termasuk proyek jalan tol yang menjadi tulang punggung konektivitas daerah. Abdulla Salem menegaskan bahwa negaranya serius dalam melihat peluang ini. "Kami ingin membawa tim ahli untuk mengevaluasi lebih lanjut. Aceh adalah wilayah yang indah dan penuh potensi," tuturnya. Ia juga mengingatkan bahwa UEA bukanlah pemain baru di Aceh. Pasca-tsunami, melalui Yayasan Sheikh Khalifa Bin Zayed, mereka telah membangun sekitar 500 rumah serta berkontribusi dalam pengembangan pendidikan di provinsi ini.
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, menyambut baik keseriusan UEA dalam membangun kerja sama jangka panjang. "Kami sangat terbuka untuk investasi yang bisa membawa perubahan bagi Aceh. Infrastruktur dan pengembangan ekonomi adalah fokus utama kami," ujar Mualem, sapaan akrabnya. Ia berharap pertemuan ini dapat menjadi awal dari kemitraan yang saling menguntungkan, membawa dampak nyata bagi masyarakat Aceh.
Di penghujung pertemuan, Wali Nanggroe Aceh menutup dengan optimisme yang tinggi. "Saya yakin banyak peluang besar bisa kita wujudkan bersama. UEA melihat potensi Aceh, dan kami siap menjalin kerja sama yang dapat membawa manfaat bagi generasi mendatang," ucapnya. Dengan tekad yang kuat, pertemuan ini menjadi sinyal bahwa Aceh siap melangkah lebih jauh, membuka diri terhadap dunia, dan menyongsong masa depan yang lebih cerah dengan dukungan dari mitra internasional. (**)