Wakil Bupati dan Kadinkes Pidie Jaya Bebaskan ODGJ dari Pasung dan Serahkan Bantuan untuk Keluarga
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Dalam semangat kemanusiaan dan kepedulian terhadap kesehatan jiwa, Wakil Bupati Pidie Jaya, Hasan Basri, ST, MM, bersama Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana, Eddy Azwar, SKM, M.Kes, turun langsung membebaskan seorang pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dari pemasungan. Aksi kemanusiaan ini berlangsung pada Jumat (9/5) di Gampong Manyang Cut, Kecamatan Meureudu, sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam mendukung program eliminasi pasung yang dicanangkan Pemerintah Aceh.
Pasien bernama Mariati (43 tahun) diketahui mengalami gangguan skizofrenia dan telah dirantai oleh keluarganya selama dua minggu karena dianggap membahayakan lingkungan sekitar. Keputusan ini diambil oleh keluarga karena keterbatasan penanganan medis dan rasa takut akan dampak sosial. Namun hari ini, dengan kehadiran tim Kesehatan Jiwa (Keswa) Puskesmas Meureudu dan warga setempat, Wakil Bupati secara simbolis melepas rantai Mariati sebagai langkah awal pemulihan.
Dalam kesempatan tersebut, Hasan Basri mengajak seluruh kepala desa (keuchik) agar lebih aktif melaporkan jika ada warga yang mengalami gangguan jiwa di wilayahnya. “Kami ingin pasien ODGJ segera mendapatkan perawatan medis sebelum kondisi mereka semakin memburuk atau menimbulkan keresahan di masyarakat,” tegasnya. Ia juga menekankan bahwa komitmen ini merupakan bagian dari pelaksanaan 12 indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan, khususnya dalam menjamin tidak ada ODGJ yang terlantar di Pidie Jaya.
Tak hanya melepaskan pasung, Wakil Bupati juga menyerahkan bantuan sembako dan biaya pengobatan kepada keluarga pasien. Tindakan ini sebagai bentuk empati sekaligus dukungan agar keluarga tidak merasa sendiri dalam menghadapi tantangan merawat pasien dengan gangguan jiwa. "Kami berharap bantuan ini bisa sedikit meringankan beban keluarga dan menjadi awal yang baik untuk kesembuhan Mariati," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan dan KB, Eddy Azwar, mengungkapkan bahwa hingga saat ini terdapat 626 pasien ODGJ yang sedang dalam pengawasan di Kabupaten Pidie Jaya. Menurutnya, angka ini menuntut kerja sama lintas sektor, termasuk dukungan dari keluarga dan masyarakat. "Pasien ODGJ bukan untuk dijauhi, melainkan perlu kita rangkul dengan kasih dan perhatian," ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa stigma negatif terhadap ODGJ harus dihentikan. “Mereka adalah bagian dari kita, yang sedang berjuang melawan sakitnya. Jika mereka sudah sembuh dan kembali ke masyarakat, mari kita sambut tanpa diskriminasi,” ujarnya mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta dalam gerakan "Pijay Eliminasi Pasung".
Kegiatan ini tidak hanya menunjukkan kehadiran pemerintah dalam isu kesehatan mental, tetapi juga menjadi pesan kuat bahwa masyarakat yang inklusif dan penuh empati akan membawa perubahan besar dalam penanganan ODGJ. Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya berkomitmen untuk terus membangun sistem kesehatan yang ramah, menyeluruh, dan menyentuh sisi kemanusiaan yang paling hakiki. (**)