22 November 2024
Sosial

Tim Peduli Sosial Pidie Jaya Siap Tebar Kebaikan Ke Seluruh Pelosok

Foto : Dian Natasya, 8 tahun Penderita Gizi Buruk Akibat Step Hanya Bisa Terbaring Kaku | LIPUTAN GAMPONG NEWS

Liputangampongnews.id - Sore itu sinar mata hari masih terang meskipun keadaan sudang mulai mendung. Ba’da Ashar sekelompok pemuda yang sedang berkumpul (nongkrong) di Warkop simpang empat jalan lanyang Pidie Jaya. Tiba-tiba terdengar suara pesan masuk dari ponsel android milik Ramadhana alias Dona Paru.

Pesan lewat media sosial itu adalah foto kondisi seorang anak bernama Dian Natasya, berumur 8 tahun. Penderita Gizi Buruk akibat Step sejak kecil.

Melihat kondisi tersebut, Dona Paru langsung memberitahukan kepada rekan-rakan lainnya yang sedang berakhir pekan nongkrong sambil menikmati kopi.

Dengan gerak cepat, lintas komunitas peduli sosial bersama awak media langsung beraksi menuju lokasi yang tertera dalam pesan tadi. Dengan bekal sumbangan dari rekan-rekan facebook yang dikumpulkan oleh dua komunitas peduli sosial di Pidie Jaya, yakni Aksi Peduli Ummat (Aslimat) diketuai Ramadhana dan Komunitas Peduli Anak Yatim dan Dhuafa (KPAYD) diketuai Jonni Rahmad serta Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Pidie Jaya.

Degan sigap, bersama beberapa awak media termasuk Liputangampongnews.id, sekelompok anak muda peduli sosial ini kembali menebarkan manfaat bagi sesama. Hari ini, Sabtu (12/6), para pemuda lintas komunitas ini, berkunjung ke rumah kediaman Dian Natasya anak dari pasangan Irawahyuni dan Bahagia. Selain itu, Natasya juga memiliki seorang adik berumur 6 tahun.

Berstatus keluarga miskin, namun tidak termasuk dalam program keluarga harapan (PKH). Untuk mencukupi kebutuhan keluarganya Bahagia dalam kesehariannya menjadi seorang pedagang kacang rebus keliling. Sedangkan Irawahyuni hanya bisa menjadi ibu rumah tangga karena harus mengurus Dek Dian yang hanya bisa berbaring saja. Dian mengalami step sejak umur 6 bulan.

“Kami pasrah dengan keadaan ini karena Kehendak Allah SWT. Syukur Alhamdulillah… Ureung droneuh (tim) ka troeh teuka jak saweuh sinyak Dian Natasya. Lihatlah wajah Dian, merasa senang dengan kedatagan ramai orang menjenguknya. Hanya Allah Yang Maha Kuasa yang bisa membalas kebaikan anda-anda semuanya,” ungkap Irawahyuni, ibu kandung Dian Natasya

Kondisi Keluarga yang tergolong miskin, Natasya sangat memerlukan uluran tangan dari Hamba Allah atau bisa langsung menyumbang berupa pampers (L) dan bubur SUN beras Merah serta roti ATB, hanya ini makanan pokok Dek Natasya. Kepedulian kita semua sangat diharapkan oleh Dek Dian Natasya yang hanya terbaring kaku di tempat tidur. Ayo sama-sama kita saling peduli dan membantu yang membutuhkan,” ajak Dona Paru pada semuanya.

Sebulumnya dengan membantu sedikit bantuan (kebutuhan pokok), kami juga sudah mengunjungi Suci Rahmadani (16) juga mengalami gizi buruk (autis) di Gampong Mesjid Panteraja. Berarti sudah dua keluarga Miskin di Kecamatan Panteraja yang perlu kepedualian kita Bersama,” sambung Dona Paru

Terletak di permukiman terpadat di Pidie Jaya, rumah Dek Dian berada di sebelah barat Meunasah Gampong/Desa Keude Kecamatan Panteraja Kabupaten Pidie Jaya, rombongan dengan membawa alakadar buah tangan untuk kebutuhan Dek Dian, dengan menggunakan sepeda motor harus melewati lorong kecil yang sempit untuk sampai ketujuan. Dimana rumah bantuan yang didapat pasca tsunami 2015 silam berada di belakang rumah orang lain.

Bukan hanya peduli anak yatim/piatu, fakir miskin atau Peduli Janda tua dan Jompo, namun mereka (Lintas komunitas) ini peduli terhadap semua insan manusia yang membutuhkan bantuan sosial. Hal ini  sering mereka lakukan sejak setahun lalu. Dengan semangat jihad dan hanya mengharap ridha Allah SWT, tanpa pamrih dengan penuh semangat tim lintas komunitas peduli sosial dimotori Dona Paru dan Brigadir Jonni kembali beraksi.

"Selain kepuasan batin bisa ikut berbagi dengan hamba Allah yang membutuhkan, banyak pelajaran berharga dan hikmah dari tim lintas komunitas peduli sosial di Pidie Jaya ini. Insyaallah setiap akhir pekan kami menghabiskan waktu bersama rekan-rekan untuk berbagi kebaikan,” cerutu Jonni diamini Dona Paru.

Kabar adanya komunitas yang peduli sosial di Pidie Jaya yang selalu siap beraksi meskipun hingga ke pelosok terpencil, terdengar sampai ke telinga H Said Mulyadi, Wakil Bupati Pidie Jaya. Beliau merasa sangat bangga dan berterima kasih banyak kepada komunitas seperti ini sehingga sangat membantu,” sampaikan Waled (sapaan akrab Wabup) saat dimintai keterangan oleh Liputangampongnws.id

“Dengan adanya aksi kepedulian yang dilakukan oleh komunitas-komunitas sosial seperti ini, dan selalu dimuat di media massa baik online dan elektronik. Sehingga bisa menjadi kritikan (kontrol sosial)  bagi Pemkab Pidie Jaya untuk lebih peduli dan peka terhadap kondisi rakyatnya yang terkadang tidak semuanya bisa terjangkau,” ungkap Waled

Kepada semua dinas yang terkait juga harus lebih peka dengan kondisi sosial masyarakat. Cek dan periksa kembali atau data ulang secara ril keadaan di lapangan. Sehingga tidak ada lagi penafsiran, Pemkab Pidie Jaya “tidak peduli” terhadap keadaan rakyatnya yang butuh perhatian,” tegaskan Waled

Tambahkan Waled, Sekarang bukan saatnya menggerutu, mencari siapa yang salah. Tapi mari kita berusaha untuk saling membantu satu sama lain. Kendala dengan Materi, Senyum saja kepada orang lain sudah cukup membahagiakan kita semua.” Waled mengakhiri. (Irfan)