OPINI - Pemilihan Kepala Daerah Pidie Jaya Tahun 2024 telahpun berakhir, Pasangan calon H. Sibral Malasyi dan Hasan Basri memenangi kontestasi pesta demokrasi di wilayah bekas Kabupaten Pidie menduduki jabatan Bupati dan Wakil Bupati sampai lima tahun nanti. Politik dan duniawi, sudah barang pasti para penjilat mulai berdandan, menari dan membanjiri Sang Bupati dan Wakil Bupati.

Para penjilat datang dari berbagai sisi seolah - olah merekalah yang paling berjasa memenangi kontestasi, dilakukan semata-mata untuk menarik hati Sang Bupati penguasa negeri. Kita berharap Bupati pun jangan lupa diri karena terus disanjungi oleh penjilat dengan berbagai narasi, lalu melupakan mereka yang telah berjuang hidup mati mengantarkan Sang Bupati ke singgasana bersama permaisuri hingga pejuang berubah menjadi barisan sakit hati karena ulah Bupati yang lupa diri.

Wahai Bupati pemilik negeri, semoga selalu menyadari, tidak lupa diri, jangan abai janji, jangan lupakan yang telah berjuang hidup mati untuk perubahan Pidie Jaya yang sangat-sangat dinanti hanya karena pejuang tak pintar bernarasi layaknya para penjilat berdasi di sekeliling Anda dan permaisuri. 

Pejuang hakiki tak pernah membuat pengakuan diri, kepada Rabbi mereka kembali, jangan sakiti hati pejuang sejati hanya karena pujian para penjilat saat ini. 

Para penjilat datang memuji Sang Bupati bak pahlawan dengan membuat pengakuan dan keakuan guna meraih dukungan dan jabatan. Mereka datang dari berbagai kalangan, mulai dari pecundang hingga birokrat usang dan semata-mata hanya untuk mempertahankan jabatan. Semoga Sang Bupati bisa menilai dengan nurani, *Allahu Rabbul Jalali Wal Ikram* membimbing mata hati Sang Bupati dan Wakil Bupati, menerangi jalan demokrasi diatas perjuangan para pejuang sejati demi perubahan Pidie Jaya hakiki, pastinya buat anak cucu kita nanti.

Oleh : Nazaruddin Ismail, S. Pd.I., SH
Anggota DPRK Pidie Jaya / Perasa Kesunyiaan Hampa