Rumah Dinas Camat di Trienggadeng Kosong, Terkesan Aset Daerah Terbengkalai. Apa Sih Fungsinya?
Foto : Rumah Dinas Camat Trienggadeng tampak kosong tidak ditempati, Selasa (23/5/2024). Foto atas (sore) dan foto bawah (malam). | LIPUTAN GAMPONG NEWS
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Rumah Dinas (rumdis) Camat Trienggadeng Kabupaten Pidie Jaya yang letaknya bersebelahan dengan kantor camat tampak tak berpenghuni alias sepi dan lengang. Sejak camat dilantik hingga sekarang rumah dinas Camat tersebut tak pernah dihuni, baik siang maupun malam harinya.
Terkesan, rumah dinas itu yang merupakan aset daerah dibiarkan terbengkalai karena kosong tak berpenghuni. Terlihat pintu utamanya digembok dari luar dan di garasinya dijadikan tempat parkir mobil pedagang di pasar kecamatan setempat.
Begitu halnya pada saat malam, tidak satupun penerangan atau lampu yang dinyalakan sehingga rumah seperti rumah hantu, masyarakat kecewa.
Menurut Maisal, Pemuda Gampong Keude Trienggadeng kepada Liputan Gampong News, Rabu (22/5) mengatakan jika memang tak dihuni, alangkah lebih baiknya rumah dinas tersebut digunakan untuk lokasi rumah hantu seperti di wahana pasar malam sehingga bisa mendapatkan hasil.
"Sebelum adanya hantu yang benaran, kita isi dulu dengan hantu jadi-jadian, lalu ada petugas untuk menjual tiket masuk ke rumah hantu itu. Hal ini lebih bermanfaat dan menghasilkan uang, dari pada dibiarkan kosong," tukas Maisal.
Selain itu, bisa saja dijadikan sebagai home stay atau disewakan, sehingga dapat menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi kabupaten. Jika tidak, ada baiknya Camat yang bertugas segera menempati rumdis tersebut dan jangan dibiarkan kosong." Kata pemuda alumni kampus Unmuha Banda Aceh.
Maisal juga mengingatkan bahwa Camat sebelumnya, Ishak Ibrahim, meskipun rumah pribadinya hanya berjarak satu kilo meter, beliau tetap menempati rumah dinas tersebut. Sehingga memudahkan masyarakat untuk berinteraksi dengan camat. Pemuda ini berpendapat bahwa seorang camat harus selalu siap hadir bagi masyarakat.
"Fungsi rumah dinas untuk bukan sekedar untuk keperluan personal saja atau tempat tinggal keluarga. Tapi juga difungsikan untuk memperkuat kinerja pemimpin suatu wilayah. Selayaknya camat itu harus bersedia menempati rumah dinas. Karena, Camat harus selalu ada kapanpun dibutuhkan oleh masyarakat," tandasnya.
Hal serupa juga disampaikan Sulaiman, menurutnya, sebagai masyarakat Trienggadeng, ingin agar camat tinggal berdiam rumah yang sudah disediakan oleh Pemerintah. Supaya kalau ada sesuatu masyarakat bisa mudah berhubungan dengan pak camat di rumah dinasnya.
"Bagimana camat mengatahui keberadaan masyarakatnya kalau tidak berdiam di mes camat. Kita sangat kecewa camat baru ini dan sebelumnya, ketimbang pak Camat Ishak dulu, dia ada di sini dan Rumah Dinas Camat ditempati, walaupun rumah pribadinya sangat dekat" katanya membandingkan.
"Kadang kala kalau waktu camat dulu pak Ishak kami diundang tokoh-tokoh masyarakat di mes camat, kami sering di situ bincang-bincang terkait apa permasalah di masyarakat dan pembangunan kecamatan. Dan banyak hal lainnya kami berdiskusi, karena dia duduk tinggal di mes camat ini," beber Sulaiman
Terkait hal itu, Camat Trienggadeng, Jailani saat dikondormasi Liputan Gampong News via pesan WhatsApp pada Rabu (22/5) mengakui dirinya tidak menempati rumah dinas tersebut dan tetap bertempat tinggal di kediamannya selama ini karena belum ada teman dan tidak mungkin sendirian saja. "Ada di belakang untuk staf dan depan untuk Camat," tulisnya dengan bahasa aceh.
Ada karyawan kantor camat bersama keluarganya yang akan tinggal, saat ini sedang menunggu habis masa rumah sewa 3 bulan lagi," akui Camat Jailani
Pantauan media ini, bukan rumah dinas Camat Trienggadeng saja yang kosong tak dihuni, namun sejumlah rumah dinas camat lainnya dalam Kabupaten Pidie Jaya juga tidak ditempati camat yang bertugas. (*)