Qurban Presiden RI Warnai Iduladha di Mesjid Agung Pidie Jaya
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Suasana khidmat menyelimuti kompleks Mesjid Agung Pidie Jaya pada pelaksanaan penyembelihan hewan kurban yang merupakan bagian dari rangkaian Hari Raya Iduladha tahun ini. Acara yang sarat makna ini menjadi lebih istimewa dengan hadirnya hewan kurban dari Presiden Republik Indonesia, yang disembelih langsung di halaman masjid kebanggaan masyarakat Pidie Jaya. Ratusan warga menyaksikan dengan haru, mengingat nilai-nilai pengorbanan yang menjadi inti dari ibadah kurban itu sendiri, Sabtu (7/6).
Prosesi penyembelihan berjalan lancar dan tertib, dimulai dengan pembacaan doa dan takbir yang menggema dari seluruh penjuru halaman masjid. Petugas penyembelihan telah dipersiapkan secara profesional, memastikan bahwa proses berjalan sesuai syariat Islam. Hewan kurban dari Presiden seekor sapi berukuran besar dan sehat menjadi simbol perhatian negara terhadap masyarakat di daerah.
Dalam sambutannya, panitia menyampaikan bahwa kurban adalah bentuk nyata dari perjuangan spiritual dan sosial. “Pengorbanan dan perjuangan adalah dua hal yang tak bisa kita pisahkan. Iduladha mengajarkan kita tentang ikhlas memberi, berbagi, dan terus berjuang untuk sesama,” ujar Dahlan salah seorang warga setempat. Nilai-nilai ini menjadi inspirasi yang kuat di tengah masyarakat yang sedang merayakan Iduladha.
Masyarakat yang hadir tampak antusias dan penuh syukur. Mereka percaya bahwa semangat Iduladha akan membawa berkah dan memperkuat solidaritas antarwarga. Daging kurban yang disalurkan pun diprioritaskan untuk masyarakat miskin, yatim piatu, dan mereka yang benar-benar membutuhkan. Hal ini mencerminkan semangat pemerataan dan kepedulian sosial yang menjadi inti ajaran Islam.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ibadah tahunan, namun juga momentum memperkuat hubungan antara pemerintah pusat dan daerah. Hadirnya hewan kurban dari Presiden menjadi simbol bahwa masyarakat Pidie Jaya tidak dilupakan, dan tetap mendapat perhatian dalam pembangunan bangsa. Di tengah gema takbir dan suasana haru, Pidie Jaya kembali meneguhkan jati dirinya sebagai daerah yang religius dan penuh semangat kebersamaan. (**)