LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Polres Pidie Jaya bersama Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya melalui Dinas Pertanian dan Pangan bersama Perum Bulog kembali menunjukkan kepedulian terhadap kondisi ekonomi masyarakat. Pada Senin, 4 Agustus 2025, digelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kecamatan Trienggadeng. Kegiatan ini disambut antusias oleh ratusan warga yang sudah mengantre sejak pagi.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Polres Pidie Jaya yang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya dan Perum Bulog dalam rangka membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan pokok dengan harga lebih terjangkau.

GPM merupakan bagian dari program nasional Badan Pangan Nasional (Bapanas) dalam rangka stabilisasi harga pangan, khususnya beras dan minyak goreng, yang belakangan mengalami lonjakan harga di pasaran.

Tercatat sebanyak 235 kepala keluarga (KK) menjadi penerima manfaat langsung dalam kegiatan tersebut. Pemkab mendistribusikan 2.345 kilogram beras dan 125 liter minyak goreng dengan harga lebih murah dibandingkan harga pasar.

“GPM ini bertujuan membantu masyarakat mengakses bahan pangan pokok dengan harga lebih terjangkau, sekaligus menekan laju inflasi di daerah,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Pidie Jaya, Drh. Muzakkir, melalui Kabid Pangan, M. Nur, di sela-sela acara.

Warga yang hadir tampak antusias dan tertib. Banyak yang mengaku sangat terbantu dengan adanya pasar murah, terutama di tengah kondisi harga kebutuhan pokok yang terus naik.

“Beras sekarang mahal sekali. Alhamdulillah hari ini bisa beli dengan harga lebih murah, sangat membantu kami,” ungkap Nuraini, salah seorang warga yang ikut berbelanja.

Kegiatan ini turut dihadiri Kapolres Pidie Jaya AKBP Ahmad Faisal Pasaribu, yang bersama jajaran ikut memantau jalannya distribusi dan menyapa warga. Dalam kesempatan tersebut, AKBP Faisal menyampaikan apresiasi atas kolaborasi antara Polres, Pemerintah Kabupaten, dan Bulog dalam menjaga ketahanan pangan masyarakat.

Pemkab Pidie Jaya memastikan bahwa GPM akan terus digelar secara bergilir di kecamatan lain dalam waktu dekat. “Ini bukan yang terakhir. Kami akan hadir di kecamatan-kecamatan lain agar masyarakat lebih luas bisa merasakan manfaatnya,” tambah M. Nur.

Melalui program ini, pemerintah daerah berharap ketahanan pangan tetap terjaga, daya beli masyarakat meningkat, dan tekanan ekonomi akibat kenaikan harga bahan pokok dapat diminimalkan. (**)