PLN Dituding Lalai, Lonjakan Tegangan di Meureudu Bikin Warga Rugi Jutaan Rupiah
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Lonjakan tegangan listrik yang terjadi di Gampong Rhieng Blang, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya, pada Minggu (26/10) siang membuat warga murka. Pasalnya, arus listrik yang tak terkendali itu menghancurkan berbagai peralatan elektronik rumah tangga, sementara PLN dinilai abai dan enggan bertanggung jawab.
Warga setempat mengecam keras PT PLN (Persero) setelah lonjakan tegangan listrik pada Minggu (26/10) siang menyebabkan kerusakan massal pada peralatan elektronik di rumah-rumah mereka.
Pemadaman listrik memang berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 18.00 WIB dengan alasan pemeliharaan trafo. Namun, warga mengaku tak pernah menerima pemberitahuan sebelumnya.
Sekitar pukul 14.00 WIB, listrik sempat menyala kembali dan saat itulah diduga terjadi lonjakan tegangan tinggi yang membuat kulkas, televisi, AC, mesin pompa air, hingga lampu warga meledak.
“Kami datang baik-baik untuk bertanya, tapi para petugas hanya diam. Ini sudah keterlaluan,” kata Ahmad, salah seorang warga, dengan nada kesal.
Warga yang kecewa kemudian mendatangi kantor PLN ULP Meureudu untuk meminta pertanggungjawaban. Namun, pihak PLN menyebut insiden tersebut merupakan tanggung jawab pihak ketiga yang melakukan pemeliharaan trafo.
“Kami pelanggan PLN, bukan pelanggan pihak ketiga! Kami bayar tagihan tepat waktu, tapi ketika rugi PLN malah cuci tangan,” ujar seorang warga lainnya.
Hingga Selasa pagi (28/10), belum ada perwakilan PLN yang datang ke lokasi untuk meminta maaf atau mendata kerugian. Warga menilai PLN bersikap tidak profesional dan abai terhadap pelayanan publik. Warga menuntut PLN segera turun ke lapangan, meminta maaf secara terbuka, dan mengganti seluruh kerugian yang dialami masyarakat.
Sementara itu, Manager PLN ULP Meureudu, H. Rahadi Bakri Hasibuan, S.T., M.M., saat dikonfirmasi media ini, Selasa (28/10) membenarkan pihaknya telah menerima laporan warga. Ia menegaskan bahwa kejadian tersebut sedang dalam proses verifikasi dan bukan bentuk kelalaian.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Keuchik Gampong Rhieng Blang dan pelaksana lapangan. Peristiwa ini menjadi perhatian bersama, dan proses verifikasi sedang berjalan,” ujar Rahadi.
Menurutnya, pekerjaan pemeliharaan dilakukan oleh pihak ketiga karena lokasi tersebut merupakan area penting untuk persiapan pelaksanaan MTQ di Masjid Jamik Al Istiqamah.
“Kami akan mendata seluruh kerusakan dan menindaklanjuti pertanggungjawaban setelah hasil verifikasi selesai,” tutupnya. (*)








