Pasca Terjadinya Kecelakaan Kerja Operator Crane Di Mandala By Pass, Kadis SDABMBK Kota Medan Berikan Klarifikasi
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Adanya peristiwa kecelakaan kerja Dari Non ASN Dinas SDABMBK kota Medan yang mengakibatkan nyawa Ginda Maratua Tambunan (32), menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan menuju rumah sakit. dimana korban adalah seorang operator crane Non ASN Dinas SDABMBK Kota Medan,
Peristiwa kecelakaan kerja tersebut berlokasi di Jalan Mandala By Pass pada Jumat (2/5/2025) lalu,
Terkait adanya korban kecelakaan dan mengakibatkan nyawa seorang operator Crane meninggal dunia dalam perjalanan, Gibson Plt Kadis SDABMBK Kota Medan Berikan Tanggapan Serta Klarifikasi kepada wartawan Di salah Satu cafe Kota Medan.
Ia, memang Benar adanya Korban kecelakaan, korban juga salah seorang Operator Crane yang saat itu sedang mengoperasikan mesin Crane untuk memindahkan Penutup U ditch dari 1 sampai Puluhan penutup U ditch.
Lanjut Gibson, sebelumnya si almarhum membuka penutup U ditch dikarenakan adanya kegiatan pembersihan drainase yang dilakukan dari P3SU dan Dinas Pemadam Kebakaran, namun dikarenakan kondisi Drainase Banyak Lumpur yang cukup keras dan Sampah, maka si korban berinisiatif untuk membuka penutup drainase agar pengerjaan lebih leluasa,
Usai melakukan penutupan u ditch yang terakhir. Naas Ginda Maratua menjadi korban kecelakaan kerja yang diakibatkan Crane tersebut menyetuh kabel tegangan tinggi.
Gibson juga juga menyatakan bahwa jaminan keluarga korban akan di tanggung oleh pemerintah kota Medan dan BPJS ketenagakerjaan kota Medan.
Korban meninggalkan Dua orang anak yang masih kecil, dan kedua anak Ginda Maratua tersebut di tanggung Pendidikan nya sampai Perguruan tinggi. Ucap Gibson.
pemberitaan sebelumnya terkait kecelakaan dari dinas SDABMBK kota Medan mengundang perhatian Dari Ketua Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Provinsi Sumut, T,M Yusuf.
Kepada Wartawan, Senin (5/5/2025), Tengku Muhammad Yusuf mengaku terkejut dengan kabar tersebut,
"Ini hal yang merupakan sangat buruk dan mengejutkan kita, bahwa SDABMBK Medan sebagai dinas yang mendapat anggaran, seharusnya concern (Focus) pada Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)," pungkas Yusuf.
"Kami akan turun melakukan sidak (inspeksi mendadak) untuk melihat penyebab apakah ini katagori kelalaian atau kealpaan," Ucapnya.
Pria yang juga menjabat Ketua DPD KSPSI AGN Sumut menyampaikan Turut berduka cita yang mendalam pasca kejadian yang menimpa Non ASN Dinas SDMBK tersebut diakibatkan kesetrum.
"Hal yang menyakitkan bagi saya sebagai buruh atas kelalaian ini, seharusnya ada Pejabat K3 yang mendampingi setiap melakukan proses pengerjaan. Untuk itu kita akan selidiki dimana kesalahan yang terjadi. Tentunya saya sebagai Dewan K3
akan meminta rekomendasi dari Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) untuk langkah-lanhkah edukasi, monitoring dan penindakan," sebutnya
Yusuf juga menyampaikan, pihaknya akan meminta Gubsu untuk melibatkan aparat penegak hukum dalam menindak pihak-pihak yang lalai atau dengan sengaja membiarkan 'tragedi' itu terjadi.
Selain itu, ia juga akan meminta Gubernur Sumut sebagai penangggung jawab K3 Sumatera Utara, agar merevitalisasi Dinas Tenaga Kerja, terutama Tim Pengawasan, yang tak mempunyai empati dan inovasi.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang operator crane Dinas SDABMBK Kota Medan, Ginda Maratua Tambunan di Jalan Mandala By Pass, Jumat (2/5/2025). Tenaga Non ASN Bidang Peralatan ini menghembuskan nafas terakhir usai tubuhnya disengat aliran listrik tegangan tinggi.
Walau telah dilarikan ke Rumah Sakit Muhammadiyah di Jalan Mandala By Pass, nyawa pria 32 tahun ini tak dapat diselamatkan. (Adel)