Panwaslih Pijay Diduga Mandul, Pengerahan Aparat Gampong Dukung Paslon Harus Diusut
Foto : Ruli Riski, S.H, Tim Hukum Pasangan SABAR | LIPUTAN GAMPONG NEWS
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kabupaten Pidie Jaya dituding bungkam atas dugaan keterlibatan aparat gampong dan pelaksana Pilkada dalam mendukung salah satu pasangan calon (Paslon). Dugaan ini semakin mencuat setelah sejumlah bukti menunjukkan keterlibatan mereka baik melalui media sosial maupun secara langsung dalam pertemuan tatap muka dengan salah satu Paslon. Situasi ini memicu kemarahan publik yang mempertanyakan netralitas lembaga pengawas tersebut.
“Kita melihat Panwaslih terkesan diam seribu bahasa. Padahal, indikasi pelanggaran sudah jelas di depan mata,” tegas Ruli Riski, S.H., Tim Hukum Pasangan SABAR. Ia menuding Panwaslih bersikap berat sebelah, mengabaikan laporan pelanggaran yang diajukan oleh timnya. Menurutnya, ketika laporan serupa diajukan oleh Tim Paslon nomor 02, Panwaslih justru bergerak cepat tanpa ada kendala.
Dugaan keberpihakan ini dianggap mencederai prinsip demokrasi dan keadilan dalam Pilkada. Ruli menegaskan, jika Panwaslih terus bersikap pasif, kepercayaan publik terhadap lembaga tersebut akan hancur. “Kalau begini caranya, Pilkada ini tidak akan pernah fair. Panwaslih harus sadar bahwa mereka diawasi oleh rakyat, bukan hanya oleh kepentingan tertentu,” ujarnya dengan nada geram.
Pasangan SABAR, yang merasa dirugikan, terus mendesak agar Panwaslih segera mengambil langkah tegas. Mereka menuntut investigasi menyeluruh atas dugaan pengerahan aparat gampong yang dinilai melanggar asas netralitas. "Jangan sampai kepercayaan publik terhadap Pilkada ini semakin runtuh hanya karena Panwaslih memilih bermain aman," tambah Ruli.
Di sisi lain, masyarakat Pidie Jaya mulai menunjukkan ketidakpuasan mereka terhadap kinerja Panwaslih. Banyak yang menduga bahwa ada tekanan atau kepentingan tertentu yang membuat lembaga ini enggan bertindak tegas. “Kalau Panwaslih tidak berani bertindak, kami akan turun langsung dan melaporkan ini ke tingkat yang lebih tinggi,” ujar salah seorang warga dengan tegas.
Dengan situasi yang semakin panas, semua mata kini tertuju pada Panwaslih. Akankah mereka tetap diam atau akhirnya menunjukkan keberanian untuk bertindak adil? Hanya waktu yang akan menjawab, tetapi satu hal pasti: rakyat tidak akan tinggal diam melihat demokrasi dihancurkan oleh kepentingan segelintir orang, Minggu (17/11). (**)