22 November 2024
Daerah

Panglima Laot IDI Rayeuk Keluhkan Pelabuhan Dangkal

LIPUTANGAMPONGNEWS.ID -  Panglima laot Idi Rayeuk  Aceh Timur yang akrab disapa pawangki keluhkan pelabuhan Idi Rayeuk dangkal. Pasalnya nelayan kesulitan ketika hendak melaut.

Cara satu-satunya agar bisa melaut yaitu dengan menunggu air pasang. Ada juga sebagian mereka yang harus membayar upah kepada kapal nelayan kecil untuk menarik kapal mereka sampai lepas pantai atau muara sungai begitu juga sebaliknya pada saat pulang melaut.

Pawangki menyebutkan, sebenarnya persoalan tersebut sudah lama, namun hingga kini belum ada kepedulian pemerintah. Padahal, sudah pernah kami saksikan oleh pihak yang membidangi sungai atau WS sumatra satu melakukan pengukuran sekitar tanggal 20 Nov 2020 namun hingga saat ini belum ada penanggulangan atau pengerukan pelabuhan tersebut. 

”kuala kabeuh dheue. Hana soue peuduli le keu kamoue nelayan ( muara kami kini sangat dangkal. Tidak ada lagi yang peduli kepada kami nelayan),” kata salah satu nelayan yg tidak ingin di sebutkan namanya.

Ditambahkan, betapa sedihnya nasib nelayan selama ini. Sudah hasil tangkapan menurun drastis bahkan ada yang pulang dengan tangan kosong karena angin kencang disusul gelombang tinggi, bibir kuala juga dangkal.

"Kadang-kadang kami pulang dengan tangan kosong, karena pengaruh cuaca juga menghambat kami dalam mencari rezeki ditambah lagi bibir kuala yang sangat dangkal" katanya (yang tidak mau disebutkan namanya).

Panglima laot juga menjelaskan,dangkalnya pelabuhan Idi Rayeuk diper parah lagi karna pihak pemerintah daerah yang melakukan normalisasi sungai di hulu sungai di 3kecamatan dan di tambah banjir beberapa waktu yang lalu. 

"dikarenakan adanya normalisasi sungai dan banjir makanya mengakibatkan kedangkalan muara sungai yang sangat parah,namun kalau kita mengeruk secara manual sama sekali tidak memungkinkan. Bahkan, bibir Kuala idi rayeuk yang beberapa tahun lalu pernah dikeruk namun tetap saja masih dangkal karna abrasi banjir" ungkap pawangki kepada awak media, Sabtu (5/2/2022).

Pawangki meminta kepada pihak yang membidangi sungai agar segera merealisasikan kuala idi rayeuk tersebut, agar para nelayan yang ingin melaut bisa mencari nafkah dengan nyaman untuk keluarganya. (Maulana)