Momentum Idul Adha 1442 H, Kebahagiaan di Masa Pandemi
Foto : Muhammad Al - Kautsar, Ketua Umum Pelajar Islam Indonesia (PII) Kabupaten Pidie Jaya | LIPUTAN GAMPONG NEWS
Liputangampongnews.id - Musim haji tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, biasanya banyak orang yang ke Mekkah untuk melaksanakan rukun islam yang ke 5, Tapi tahun ini banyak yang tidak dapat melaksanakannya, khusus nya Indonesia. Sekalipun begitu yang berhaji pun harus tetap terlaksana sesuai dengan protokol kesehatan.
Selasa 20 Juli 2021 bertepatan dengan 10 Dzulhijah 1442 H, umat islam di seluruh dunia akan merayakan hari raya Idul Adha dalam suasana pandemi. Namun kali ini ditambah lagi dengan peraturan pemerintah tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.
Pandemi Mengakibatkan Banyak Krisis
Berdasarkan data dari WHO Hingga 30 Juni 2021, total kasus konfirmasi COVID-19 di dunia adalah 181.521.067 kasus dengan 3.937.437 kematian (CFR 2,2%) di 222 Negara Terjangkit dan 149 Negara Transmisi Komunitas.
Data Covid di Indonesia berdasarkan dari Kementrian Kesehatan Hingga 30 Juni 2021, Pemerintah Republik Indonesia telah melaporkan 2.178.272 orang terkonfirmasi positif COVID-19 dan ada 58.491 kematian (CFR: 2,7%) terkait COVID-19 yang dilaporkan dan 1.880.413 pasien telah sembuh dari penyakit tersebut.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mengambil tindakan untuk meningkatkan upaya penanggulangan COVID-19 di Indonesia, mengacu pada pedoman sementara WHO tentang novel Coronavirus (covid19.kemenkes.go.id).
Pandemi juga menghasilkan berbagai macam krisis, di sektor kesehatan (kebutuhan terhadap fasilitas kesehatan lebih banyak, kebutuhan vaksin, banyak nakes yang meninggal karena tertular Covid19), Sektor ekonomi (kemandegan hingga depresi dan resesi) serta krisis sosial (Pendidikan, ketahanan keluarga dan kerusakan generasi). Hal ini menunjukkan, solusi PPKM belum efektif untuk mengurangi beban masyarakat terhadap persoalan ekonomi dan pendidikan.
Memenuhi Panggilan Allah dan Rasul-Nya
Pada hari raya Idul Adha , kembali kita mengenang peristiwa agung pengorbanan Nabi Ibrahim as. dalam menaati perintah Allah SWT. Ia diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih putranya, Ismail A.S, buah hati, harapan dan kecintaannya yang telah sangat lama didambakan. Allah SWT menerangkan hal itu pada :
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَىٰ
Lalu ketika Ismail telah sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, “Anakku, sungguh Aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelih kamu. Karena itu pikirkanlah apa pendapatmu.” (QS Ash-Shaffat [37]: 102).
Menghadapi perintah itu, Nabi Ibrahim as. mengedepankan kecintaan yang tinggi, yakni kecintaan kepada Allah SWT. Ia menyingkirkan kecintaan yang rendah, yakni kecintaan kepada anak, harta dan dunia.
Perintah amat berat itu pun disambut oleh Ismail as. dengan penuh kesabaran. Ia mengukuhkan keteguhan jiwa ayahandanya:
قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
Ismail berkata, “Ayah, lakukanlah apa yang diperintahkan kepada engkau, In syaa Allah engkau akan mendapati aku termasuk orang-orang yang sabar.” (QS Ash-Shaffat [37]: 102).
Kisah kedua hamba Allah SWT tersebut tentu harus menjadi teladan bagi kaum Muslim saat ini. Tak hanya teladan dalam pelaksanaan ibadah haji dan ibadah kurban, namun juga teladan dalam berjuang dan berkorban demi mewujudkan ketaatan kepada hukum-hukum Allah SWT secara kâffah.
" Perayaan Idul Adha tahun ini merupakan momentum yang membuat banyak masyarakat harus berdiam diri dirumah agar terjauh dari Covid-19 dan turut menerapkan protokol kesehatan apabila hendak bersilaturahmi kerumah keluarga maupun saudara lainnya " Ucap Muhammad Al - Kautsar, Ketua Umum Pelajar Islam Indonesia (PII) Kabupaten Pidie Jaya dan Mahasiswa Hukum Ekonomi Syari'ah UIN Ar-raniry.
Biasanya kita sangat gembira dan bahagia menyambut Hari Raya Idul Adha, namun kali ini hanya sebatas di dalam rumah dan harus menerapkan berbagai protokol kesehatan mulai dari pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan setelah bersalaman.
"Semoga dengan Perayaan Idul Adha kali ini bisa memberikan keberkahan dan menghilangkan Covid-19 agar kita bisa melaksanakan ibadah dengan nyaman dan aman untuk meraih keridhaan Allah SWT". Amiin. (*)