Miris! Faktor Biaya, Tiga Bulan Remaja Korban Kebakaran Tak Berobat. Kondisi Luka Mulai Membusuk
Foto : Kondisi Farizan (16) Korban Kebakaran Saat Penyulingan Minyak Mentah Sungguh Sangat Memprihatinkan | LIPUTAN GAMPONG NEWS
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Seorang remaja bernama Farizan (16), korban kebakaran saat menyuling minyak mentah delapan bulan lalu, nasibnya sungguh sangat memprihatinkan. Farizan merupakan warga Desa/ Gampong Bhom Lama, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur itu sudah tiga bulan tidak berobat karena terkendala biaya.
Diketahui, Farizan mengalami kecelakaan kerja yang membakar seluruh kaki hingga dadanya. Ia sempat mendapatkan perawatan dari Puskesmas dan Rumah Sakit Peureulak, hingga sampai dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Zubir Mahmud, Aceh Timur.
Namun, tak berselang lama, ia pun dirujuk ke RSUD Zainal Abidin di Ibukota Provinsi Aceh karena tak sanggup ditangani di Aceh Timur akibat luka bakar yang cukup parah.
Hal ini diceritakan Andika, warga Desa Bhom Lama, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, usai melihat kondisi Farizan yang merupakan temannya, Rabu (18/1/2023) malam.
Setelah mendapatkan perawatan selama 2,5 bulan di RSUD Zainal Abidin, Banda Aceh, pihak keluarga kesulitan biaya pendampingan, dengan terpaksa Farizan dibawa kembali pulang ke rumah, walau kakinya belum sembuh." Katanya
“Waktu saya jenguk kemarin kondisinya sangat memprihatinkan, daging pada kakinya yang terbakar sudah mulai terkelupas dan membusuk karena sudah 3 (tiga) bulan tidak diobati. Korban hanya diobati dengan obat tradisional menggunakan ubi tumbuk,” cerita Andika.
Selain itu, kaki dan tangannya juga tak bisa digerakkan lagi, begitu juga dengan matanya sudah rabun. Korban anak ke-2 dari 7 bersaudara, mereka dari latar belakang keluarga kurang mampu.
“Karena dari latarbelakang keluarga kurang mampu, ayah korban (Hasbi) sangat berharap ada bantuan pihak dermawan, atau dari pemerintah daerah untuk membantu korban agar bisa diobati kembali,” sampaikan Andika
Semoga secepatnya ada uluran kasih dari Pemerintah dan masyarakat untuk membantu remaja dari keluarga kurang mampu ini. Saya yakin sekali, akan selalu ada orang-orang baik yang terketuk hatinya untuk membantu,” harap Andika. (*)