Mentri Leubue: Masih Banyak Rakyat Aceh dan Eks Kombatan GAM yang Hidup Dibawah Garis Kemiskinan
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - 17 tahun sudah Perdamaian RI dan GAM, namun tidak ada perubahan yang signifikan terhadap kesejahteraan ekonomi korban konflik dan anak- anak syuhada di Aceh. Begitu pula dengan Eks Kombatan maupun dengan rakyat aceh itu sendiri, masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan.
Hal tersebut diungkapkan Muzami yang disapa Mentri Leubu (43) salah seorang eks Kombatan Gerakan Aceh Merdeka, Sogoe Kuta Sabi, D lll Bate Iliek, kepada liputangampongnews.id, Jumat (14/10). Muzami kini menetap di Gampong Keude Matang Glumpang Dua, Kecamatan Makmur, Kabupaten Bireuen.
Semasa konflik Aceh berkecamuk antara Pemerintah RI dan GAM, Muzami dikenal sebagai sosok Kombatan GAM yang eksis yang ikut merasakan pahit getirnya perjuangan kala itu.
Sebagai Eks Kombatan, dia mengaku belum pernah menerima lahan apapun dari Pemerintah, walau katanya banyak lahan yang dibagi-bagikan untuk eks kombatan.
Kadang saya juga berpikir dan teringat dulu Ak 47 yang saya genggam, kini sebagian kami harus memegang janji yang sampai sekarang ini belum kami dapatkan. Baik itu dari KPA maupun dari Pemerintah Indonesia, katanya.
Di tambah lagi dari Eks Kombatan Gam masih tinggal di gubuk gubuk reyot, padahal kalau Pemerintah Pusat, Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten Bireuen serius untuk perduli akan nasib Eks Kombatan GAM , dengan ada nya lahan agar hidup nya bisa lebih layak lagi .
Yang membuat saya Miris kata Mentri Leubu, semenjak perdamaian Helsinki yang ditanda tangani bersama pada tanggal 15 agustus 2005 silam, sampai kini hidup mantan kombatan masih berada dibawah garis kemiskinan.
Muzamir berharap kepada Pemerintah Pusat atau pun Pemerintah Aceh dan Pemkab Bireuen, harus benar-benar serius dan peduli terhadap Eks Kombatan GAM supaya mantan GAM bisa merasakan dan menikmati hasil perdamaian, pungkas Muzamir.
Pewarta : Adi Saleum