Mengintip Perjuangan Komunitas Pijay Gleeh Sadarkan Warga Peduli Kebersihan Lingkungan
Liputangampongnews.id – Kebersihan itu bagian dari iman. Kalimat itu seringkali ditemukan dalam berbagai kesempatan. Misalnya dalam buku, majalah, papan pengumuman, poster iklan layanan masyarakat, dan sebagainya.
Kebersihan merupakan cermin pribadi Muslim. Dalam Islam, sangat menekankan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Banyak hadits kebersihan yang diajarkan Rasulullah SAW kepada umatnya. Allah SWT pun sangat mencintai orang-orang yang menjaga kesucian dan kebersihan.
Salah satu ciri seorang muslim yang baik ialah hidup bersih dan memelihara kebersihan. Agama Islam sangat memperhatikan masalah kebersihan, bahkan bersih atau suci dijadikan sebagai syarat sahnya ibadah. Misalnya wudhu merupakan syarat sahnya ibadah shalat, bahkan wudhu itu sendiri termasuk ibadah.
Kita semua tahu bahwa Al-thuhuuru syathrul iimaan (kesucian itu bagian dari iman) atau al-nazhzhaafatu minal iimaan (kebersihan itu bagian dari iman). Dua penggalan hadis itu menegaskan bahwa Islam dan Muslim termasuk lingkungannya seharusnya menjadikankebersihan sebagai bagian penting di dalamnya.
Atas dasar pedoman hadist itulah, Komunitas Pidie Jaya Gleeh (Pijay Gleeh) sejak terbentuk pada tanggal 09-10-2019 lalu memulai kiprahnya dengan aksi memberi sosialisai kepada masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan.
Komunitas Pijay Gleeh siap bersinergi dengan pemerintah serta semua pihak dalam menyadarkan masyarakat untuk action kebersihan demi mendukung program Pemerintah, Aceh bebas sampah tahun 2025.
“Kami siap bersinergi dengan pemerintah khususnya Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Pidie Jaya serta pihak manapun yang peduli kebersihan lingkungan untuk mensukseskan program ini, dimana tugas kita semua untuk menyadarkan masyarakat terhadap kebersihan lingkungan,” jelas ketua Pijay Gleeh, Fazli Husen, Jum'at (08/10/2021).
Selama ini sudah empat gampong yang menjadi binaan dari Komunitas Pijay Gleeh dalam penanganan sampah. Adapun Gampong/Desa itu adalah Gampong Mesjid Tuha, Beurawang, Meunasah Lhok dan Gampong Manyang Cut, kesemuanya dalam Kecamatan Meureudu yang merupakan Ibukota Kabupaten Pidie Jaya," akui Fazli
“Harus kita akui bersama, menjaga kebersihan lingkungan utamanya dalam pengelolaan sampah tidak hanya menjadi tugas dari pemerintah saja, tapi ini tugas kita bersama” tambahnya
Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya juga perlu mengajak semua pihak untuk turut mewujudkan Kabupaten Pidie Jaya bebas sampah tahun 2025. Disamping itu Pemkab juga bisa melakukan inovasi-inovasi untuk menyelesaikan masalah sampah di Kabupaten Pidie Jaya.” cerutu T Saifullah, ST, Sekum Pijay Gleeh mendampingi ketua
Harapan besar dari kami (Pijay Gleeh) nantinya semua gampong/desa bisa sadar terhadap bahaya sampah, tidak hanya dilakukan oleh empat gampong yang sudah menjadi binaan Pijay Gleeh. Namun 218 Gampong lainnya yang ada di Pidie Jaya juga bisa mengikutinya," ajak Saifullah
Semua kita harus mengakuinya, selama ini semua gampong/desa mendapatkan kucuran dana dari pemerintah yang lumayan besar. Kami Pijay Gleeh mengharapkan Dana itu dapat juga disisihkan kegiatannya untuk pemberdayaan dan keperduliaan terhadap kebersihan lingkungan gampong." berkata salah satu pendiri Pijay Gleeh, Fauzi M Daud
Lanjut Fauzi, Dana desa tersebut dapat digunakan untuk pembelian Becak motor roda tiga yang kegunaannya untuk mengangkut sampah dari rumah tangga yang ada di gampong," memberikan contoh sembari berkata, hal ini pastinya membutuhkan tenaga untuk menjalankan kegiatan tersebut.
Dalam hal ini pihak gampong dapat merekrut tenaga kerja dari warga setempat dan secara tidak langsung telah mengurangi angka pengangguran walaupun cuma satu atau orang," paparkan Fauzi yang juga menjabat Sekretaris Desa/Gampong Mesjid Tuha
Pihak-pihak terkait seperti Instansi Pemerintahan vertikal, jajaran Pemkab, Pemerintahan kecamatan juga Desa/gampong, Lembaga Pendidikan (sekolah/dayah), BUMD, dunia usaha, LSM dan komunitas peduli lingkungan, serta masyarakat umum, diharapkan agar saling bersinergi." tekankan T Saifullah
“Alhamdulillah, kita Pidie Jaya sudah dua kali memperingati World Cleanup Day (WCD). Tahun 2021 Pijay Gleeh bersama puluhan Lintas Organisasi dan Komunitas di Pidie Jaya telah membersihkan Pantai Meurah Seutia, Meureudu dan hari Sabtu (25/9/2021) kemarin juga telah melakukan aksi di Kecamatan Panteraja, Kabupaten Pidie Jaya.” akui Saifullah seraya berkata kegiatan tersebut juga didukung oleh TNI, Polri dan 16 media partner yang ada di Pidie Jaya
Demi mewujudkan Aceh (Pidie Jaya) bersih bebas sampah tahun 2025, kita semua menunggu langkah dan program kegiatan strategis dan inovatif tentunya dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pidie Jaya. Yang pasti Komunitas Pijay Gleeh siap mendukung penuh program tersebut,” tegaskan Fazli berjanji.
“Masih banyaknya warga Kabupaten Pidie Jaya yang membuang sampah bukan pada tempatnya alias di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) siluman. Hal ini bisa dikatakan membuat tidak nyaman siapa saja yang melintasi di lokasi itu. Bau menyengat dan tumpukan sampah yang dibuang oknum tidak bertanggungjawab kerap menjadi pemandangan sehari-hari bila melalui TPA siluman di bebrapa lokasi dalam wilayah Kabupaten Pidie Jaya ini.
Edukasi sekaligus pesan serta sosialasi kepada masyarakat tentang fungsi dan pentingnya peduli akan sampah hal terpenting yang harus kita semua lakukan saat ini. Kampanyekan di semua lapisan masyarakat akan pentingnya Kebersihan lingkungan.
‘”Semua elemen harusnya memiliki sikap yang sama terkait persoalan sampah, jadi bukan hanya tugas Dinas Lingkungan Hidup saja. Ajak semua pihak untuk sama-sama berkolaborasi dalam pengelolaan sampah guna mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” cetus Fazli mengakhiri.
"Pijay Gleeh bergerak dari hal-hal mulai dari yang kecil, demi mewujudkan lingkungan bersih sehingga terciptanya hati bersih.
Dirgahayu Ke-2 Pijay Gleeh. Wassalam. (irfan sofyan)