02 Juni 2025
Internasional

Menanamkan Nilai Islam di Negeri Jiran: Dosen STIS Ummul Ayman Laksanakan Pengabdian Internasional

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDDosen Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Ummul Ayman Pidie Jaya melaksanakan program Pengabdian Internasional di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL), Malaysia, Rabu (26/2).

Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa akademisi, diantaranya Tgk. Abdul Malik, MA, Dr. Januddin, MA, Syeh Khaliluddin, MA, serta Muzakkir, MH. Kehadiran mereka bertujuan untuk memberikan penguatan nilai-nilai dasar Islam bagi anak-anak Indonesia yang berdomisili di luar negeri.

Syeh Khaliluddin, MA, menjelaskan bahwa kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilaksanakan di Sanggar Bimbingan Al-Amin, Sentul, Kuala Lumpur. Sanggar tersebut berada di bawah naungan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) dan dikelola oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia. 

Saat ini, terdapat 72 Sanggar Bimbingan di Semenanjung Malaysia yang menampung lebih dari 2.700 anak-anak Indonesia yang tinggal di negara tersebut, katanya.

Dalam program pengabdian ini, tema yang diangkat adalah "Penanaman Nilai-Nilai Dasar Agama Islam bagi Anak-Anak Indonesia di Luar Negeri." 

Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman agama Islam kepada anak-anak melalui pendekatan yang interaktif dan edukatif. 

Para dosen menggunakan metode diskusi, tanya jawab, cerita inspiratif, serta permainan edukatif yang menarik guna meningkatkan partisipasi aktif anak-anak.

Antusiasme anak-anak yang mengikuti kegiatan ini sangat tinggi, terlihat dari keterlibatan mereka dalam sesi interaktif yang diberikan. Selain sebagai upaya edukatif, kegiatan ini juga diharapkan dapat membentuk karakter anak-anak Indonesia agar tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Islam di tengah lingkungan sosial yang beragam.

Lebih lanjut, kehadiran para akademisi dari STIS Ummul Ayman di SIKL menjadi bagian dari upaya kolaboratif dalam membangun ekosistem pendidikan berbasis nilai-nilai keislaman bagi diaspora Indonesia. Program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi peserta didik, tetapi juga memperkuat hubungan antara institusi pendidikan di Indonesia dengan komunitas pendidikan di luar negeri.

Syeh Khaliluddin menutup kegiatan dengan harapan bahwa program serupa dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa pembinaan nilai-nilai Islam bagi generasi muda Indonesia di luar negeri merupakan tanggung jawab bersama yang membutuhkan sinergi antara akademisi, pemerintah, serta komunitas pendidikan di berbagai negara. (**)