M. Rifki Afriansyah, Anak Pedagang Martabak Lulus Polisi
Liputangampongnews.id - M. RIFKI AFRIANSYAH anak dari Sulaiman itam yang berprofesi sebagai pedagang kaki lima disudut kota Meureudu, Kabupaten Pidie jaya akhirnya tercapai cita-citanya menjadi anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri)
Berlatar belakang dari keluarga yang sederhana, orang tuanya pun bukan dari keluarga berada.
Sulaiman adalah ayahnya. Ibunya bernama Hanisah, Ayahnya berprofesi sebagai pedagang Martabak , sementara ibunya hanya seorang ibu Rumah tangga (IRT).
"Saya ikut seleksi Pendaftaran Bintara polri 2019, 2020, terakhir Tahun ini saya coba Daftar Tamtama Polairud, Polda Aceh, Alhamdulillah!, Dengan izin Allah serta Do'a dari orang tua saya lulus,ungkap Muhammad, panggilan sehari harinya seperti saat di tanyai www.medianadnews.com.
M. Rifki dinyatakan lulus pada Formasi Tamtama Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud), Polda Aceh, Tahun 2021
Rifki merupakan salah satu calon siswa yang dinyatakan dinyatakan lulus. Dalam penerimaan Calon Tamtama Polairud aceh tahun 2021 ini.
Rifki bercerita tentang kisahnya sampai berhasil jadi anggota Polri. Awalnya Rifki bercerita, bahwa ia bercita-cita ingin menjadi anggota POLRI ingin membahagiakan kedua orang tua nya, setelah lulus Sekolah usaha perikanan menengah (SUPM) Negeri ladong, setahun setelah tamat sekolah membantu orang tuanya jualan martabak, sekaligus kumpul kumpul uang untuk persiapan pendaftaran.
" Iya, saya juga pernah bekerja di Tempat pelelangan ikan (TPI) Meureudu, kebetulan rumah saya dekat dengan TPI, upah yang saya dapatkan di kumpulkan, sisanya Waktu nya saya sempat kan bantu orang tua jualan martabak" ungkap sibungsu dari tujuh bersaudara itu.
"Sebelum perdaftaran kepolisian jauh jauh hari Saya melatih diri sendiri. Pada saat tes jasmani, saya lari sendiri, saat tes akademik saya belajar melalui internet dan untuk psikotes saya ikut Bimbel serta bertanya sama kakak, orang terdekat dan teman teman seangkatan yang duluan mereka lulus" ujarnya.
Sedikit kisah M. Rifki Afriansyah dan tentu kisah-kisah serupa, mengajarkan kepada kita bagaimana seseorang di masa depan, dengan usaha Disertai Do'a dari orang tua tentu bisa dijadikan kekuatan terkabulkan keinginan.
Mendengar informasi kelulusan M. Rifki Afriansyah orang tuanya terharu, Mereka tak menyangka, anaknya bisa mencapai mimpi.
"orangtua saya terharu menangis, dan hampir tidak percaya, dengan keterbatasan ekonomi begini, bermodal kan belajar, tekat dan Do'a bisa Lulus" Bebernya.
Setiap yang dilahirkan dari kondisi orangtua seperti apapun, boleh bermimpi, berusaha, dan berdoa. Sesiapapun kita, adalah sama, dilahirkan telanjang termasuk seseorang yang kelak akan menjadi sukses bahkan jadi presiden sekaligus
Seperti M. Rifki Afriansyah, selama seseorang punya tekad, kegigihan, dan pantang menyerah, bisa saja Allah SWT mengangkatnya menjadi orang yang berguna bagi daerah dan bangsanya.
Sementara abang kandungnya Hermansyah berpesan " terus belajar dan berjuang" (**)