31 Oktober 2025
Kisah

Jakarta Berduka, Affan Kurniawan: Pejuang Jalanan yang Pergi Terlindas Mobil Rantis Brimob

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDAffan Kurniawan bukan hanya pejuang keluarga, namun pejuang kehidupan sehari-hari yang mengandalkan keringatnya untuk menafkahi orang-orang yang dicintainya. Di usia 20 tahun, Affan menapaki jalan berat sebagai driver ojek online, melintasi padatnya Jakarta dengan tekad dan senyum yang tak pernah lelah, meski lelah menghimpit setiap perjalanan.

Namun, malam Kamis, 28 Agustus 2025, nasib malang menimpa pemuda asal Jatipulo, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat ini. Affan meninggal dunia setelah ditabrak dan dilindas oleh mobil Rantis Brimob Polri di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Peristiwa itu menimbulkan duka mendalam bagi keluarga dan komunitas ojol yang mengenalnya.

Segera setelah kejadian, Affan dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Tim medis berjuang keras menolong nyawanya, namun takdir berkata lain. Keluarga dan kerabat harus menerima kenyataan pahit bahwa Affan tak lagi bisa kembali.

Suasana duka pecah di RSCM. Hujan tak mampu meredam tangis yang meledak dari keluarga Affan. Mereka menembus rintik hujan dengan jas hujan plastik tipis, meraung-raung memanggil nama Affan. Seorang wanita, mungkin ibunya atau kakaknya, terus meneriakkan, “Affan! Affan!” hingga tubuhnya tak lagi sanggup berdiri dan harus ditopang kerabat yang lain.

Kematian Affan menjadi viral di media sosial. Video suasana haru di RSCM menyebar, menampilkan betapa dalamnya rasa kehilangan keluarga dan sahabatnya. Setiap jeritan dan tangisan itu seakan mencerminkan kehilangan yang tak terbayangkan bagi seorang anak muda yang baru memulai hidupnya.

Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Ketua Presidium Koalisi Ojol Nasional, Andi Kristiyanto. “Dipastikan meninggal di RSCM, itu dari driver Gojek, itu yang terlindas barakuda tadi,” ujar Andi. Dengan suara serak, ia menegaskan bahwa Affan adalah bagian dari komunitas ojol yang selama ini berjuang keras menembus kerasnya kehidupan kota.

Bagi rekan-rekan sesama driver ojol, Affan bukan hanya teman kerja, tetapi simbol ketekunan dan pengabdian. Ia selalu datang lebih awal, menunggu order dengan sabar, dan selalu siap membantu teman yang kesulitan. Kehadirannya di jalan bukan sekadar mencari uang, melainkan menebar semangat dan solidaritas di tengah kerasnya Jakarta.

Kini, Affan Kurniawan pergi meninggalkan luka yang dalam. Tapi kisah perjuangannya akan tetap hidup di hati mereka yang mengenalnya. Kepergian Affan mengingatkan kita bahwa di balik setiap perjalanan ojek online, ada manusia nyata yang berjuang, bermimpi, dan mencintai keluarganya dengan segenap jiwa, hingga akhir hayatnya. (**)