OPINI - Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) seharusnya menjadi solusi jitu untuk mendukung operasional sekolah dan meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, sayangnya, dana ini kerap disalahgunakan. Kasus penyelewengan dana BOS, mulai dari penyimpangan dalam pengadaan barang hingga laporan keuangan yang dipalsukan, sering muncul dan mengundang keprihatinan.

Masalahnya, penyelewengan dana BOS bukan cuma merugikan secara finansial, tapi juga berdampak langsung pada kualitas pendidikan. Ketika dana yang seharusnya digunakan untuk memperbaiki fasilitas atau membeli buku malah disalahgunakan, yang paling dirugikan adalah siswa dan guru. Kualitas pendidikan jadi terganggu, dan kesempatan belajar yang layak menjadi terancam.

Selain itu, penyelewengan ini menciptakan ketidakadilan antara sekolah-sekolah. Sekolah yang mampu "bermain" dengan anggaran mungkin mendapatkan fasilitas lebih baik, sementara sekolah lain yang lebih jujur malah kekurangan. Ini jelas menciptakan kesenjangan yang semakin lebar.

Yang lebih parah, kasus penyelewengan dana BOS mengikis kepercayaan publik terhadap sistem pendidikan dan pemerintah. Ketika masyarakat melihat ada penyalahgunaan dana, kepercayaan terhadap kebijakan pendidikan bisa menurun. Akibatnya, dukungan terhadap program-program pendidikan bisa jadi berkurang.

Untuk itu, kita butuh langkah konkret untuk mencegah dan menindak penyelewengan ini. Pengawasan yang ketat, pelaporan yang transparan, serta pelatihan bagi pengelola dana BOS adalah langkah-langkah yang perlu diambil. Dengan cara ini, diharapkan dana BOS bisa kembali menjadi alat yang efektif untuk memajukan pendidikan dan memberikan manfaat maksimal bagi seluruh siswa di Indonesia. 

Penulis : Teuku Saifullah