21 November 2024
Daerah

Isa Alima: Langkah Disdikbud Pidie Kembangkan Kerajinan Daerah Perlu Dukungan Semua Pihak

LIPUTANGAMONGNEWS.ID - Pemerhati Sosial Ekonomi dan Budaya Aceh, Drs. Isa Alima, mengatakan, dunia pendidikan perlu memberikan ruang lebih besar untuk pengembangan khasanah budaya lokal. Di antaranya adalah keahlian membuat kopiah meuketop.

“Sehingga generasi muda Pidie tertarik untuk mengembangkan keterampilan itu dan mampu menciptakan produk yang menarik minat pasar lokal, nasional bahkan global,” kata Isa, Selasa (14/03/2023).

Hal ini disampaikan Isa usai menyaksikan kegiatan guru sekolah menengah pertama di kabupaten itu. Mereka mendapatkan pelatihan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pidie untuk membuat kerajinan yang cukup diminati warga Aceh dan wisatawan yang berkunjung ke Aceh. 

Ketua BAS Aceh ini mengatakan, keterampilan dalam menbuat kerajinan tangan semisal kopiah meuketop ini perlu diwarisakan pada generasi muda. Hal ini penting agar warisan budaya itu benar- benar diteruskan oleh generasi muda Aceh. 

Isa mengatakan banyak kerajinan bercorak Aceh, dan dijual di Aceh, berasal dari daerah lain di luar Aceh. Isa tidak mempermasalahkan hal ini. Apalagi tuntutan pasar sangat beragam. Namun dia menyayangkan jika pasar besar ini tidak mampu dikelola dengan baik untuk keuntungan Aceh dan masyarakat yang menetap di dalamnya. 

“Disdikbud Pidie telah memulai sesuatu yang baik. Saya berharap pelatihan seperti ini tetap digelar setiap tahun dan dirancang dengan baik agar berhasil baik pula. Ini adalah salah satu cara untuk menjaga khasanah budaya Pidie dari gempuran budaya luar yang masuk ke Aceh,” kata Isa.

Isa mencontohkan betapa hebatnya budaya Korea merasuki anak-  anak muda. Dia mengatakan semua tentang Korea itu dirancangan dengan baik oleh pemerintah Korea sejak lama. Dan hasilnya, kata Isa, budaya Korea diterima dengan baik oleh masyarakat dunia, tidak terkecuali di Aceh. 

“Kita juga bisa melakukan hal sama. Kuncinya adalah visi dan misi pemerintah. Kita tidak bisa membiarkan nasib kita ditentukan oleh orang lain,” demikian Isa Alima. (AS)