Oleh : Rohabdo M Pazlan

OPINI - Hadirnya abad ke 21 ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Laju perkembangan IPTEK ini menjadi berita baik bagi umat manusia, hal itu dapat kita lihat dari terbantunya setiap individu dalam melakukan banyak aktivitas dengan cara yang lebih mudah dan sederhana, memanfaatkan teknologi yang tersedia. Manfaat perkembangan IPTEK juga termanifestasi pada kehadiran ragam alat yang terbarukan, baik dalam bentuk digital maupun fisik yang secara signifikan memengaruhi hari-hari kita pada pelbagai aspek kehidupan. Inovasi artificial intellegencia (kecerdasan buatan) merupakan salah satu wujud ril perkembangan IPTEK, memantik hadirnya dinamika yang lebih kompleks pada peradaban akhir zaman ini.

Maturasi IPTEK yang tidak lagi terbendung, menghadirkan ragam kondisi dan situasi baru pada abad ke 21 ini. Hal tersebut dapat kita lihat dari langkah-langkah pembaharuan oleh para pionir teknologi, mereka sangat  futuristik dalam memandang pemanfaatan perkembangan IPTEK. Mereka melakukan prakarsa, berinovasi dan berhasil memanfaatkan kemajuan IPTEK ini dalam mengambangkan sistem usaha yang lebih mutakhir dan relevan dengan dinamika sosial budaya yang ada. Dalam skala yang lebih besar, kemajuan dan perkembangan IPTEK tersebut dimanfaatkan oleh pemerintahan untuk menyederhanakan sistem birokrasi. 

Sebelumnya aktivitas administrasi dilakukan dalam kurun waktu yang cukup lama dan relatif ruwet, namun kini dengan memanfaatkan teknologi, prosesi administrasi dapat dilakukan dengan lebih sederhana dan  hanya membutuhkan waktu yang singkat. Demikian halnya dalam dunia pendidikan, para praktisi pendidikan secara intens merumuskan sistem pendidikan yang terintegrasi dengan perkembangan IPTEK.

Praktis, setiap individu harus bersikap adaptif dengan kehadiran dan perkembangan IPTEK. Kita juga seharusnya mampu menyesuaikan diri dengan kehadiran inovasi dan kreasi terbarukan yang diproteksi akan berkembang kedepannya. Jika kita tidak mencoba untuk terus belajar serta menjadi pribadi yang relevan, maka kita akan terlambat dan sulit untuk beradaptasi dengan dinamika sosial budaya yang kian dinamis. Usaha nyata yang bisa kita lakukan untuk menjadi pribadi yang  berkembang dan produktif saat ini ialah dengan belajar menggunakan internet secara bijak. 

Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), semenjak tahun 2019 silam, jumlah dan partisipasi masyarakat Indonesia dalam pemanfaatan jasa internet berkembang pesat. Pada tahun 2022,  sekitar 77% atau 210 juta masyarakat Indonesia merupakan pengguna aktif Internet. Dan mereka memproteksi jumlah ini akan terus berkembang.
Jika ditanyakan, bagaimana cara kita menyikapi perkembangan IPTEK, maka hal pertama yang harus kita lakukan adalah dengan menerima perkembangan IPTEK tersebut, meresponnya secara positif, menjadi pribadi yang terbuka terhadap segala ihwal baru yang tercipta dan hadir era ini. Contoh praktisnya adalah dengan mempelajari ragam inovasi yang hadir di tengah-tengah kita. 

Tentu orang tua kita dahulu harus jauh-jauh pergi ke pasar dan berkeliling untuk berbelanja kebutuhan harian, namun siapa menyangka kini hanya dengan menelusuri aplikasi dan platform tertentu kita bisa berbelanja via online. Hanya dengan menunggu di rumah, komoditas yang kita beli di pasar online tadi akan datang sendiri ke rumah kita. Kondisi seperti ini tidak pernah terbayangkan sebelumnya, namun kita harus menyikapinya secara positif dengan turut andil mempelajari dan memanfaatkan pasar-pasar market yang ada.
Selanjutnya, dengan pesatnya perkembangan IPTEK, ternyata diikuti dengan berkembangnya motif kejahatan pula. Apa yang kita rasakan hari ini tidak serta merta hanya menghadirkan nilai-nilai yang positif bagi kehidupan, tetapi juga berisiko berimplikasi kepada degradasi moral dan etika. Disinilah kita harus mampu menahan diri, agar perkembangan IPTEK tidak menjerumuskan kita kepada pribadi yang bermasalah secara nilai. Memperkuat daya literasi dan keimanan merupakan usaha yang harus kita perteguh untuk menjadi pribadi yang relevan dengan perkembangan IPTEK serta menjunjung tinggi nilai-nilai positif kehidupan.

Allah SWT berfirman dalam QS Ar-Ra’du ayat 11 “Allah tidak akan mengubah suatu kaum, sebelum kaum tersebut mengubah diri mereka sendiri.