22 November 2025
Daerah

Hujan Pagi Jum'at Guyur Pidie Jaya, Sekolah Mendadak Sepi. Paket MBG Siapa yang Nikmati?

Foto : Suasana komplek pelajar Kuta Batee, Trienggadeng Kabupaten Pidie terlihat senggang, foto direkam pagi Jum'at (21/11) | LIPUTAN GAMPONG NEWS

LIPUTANGAMPONGNEWS.ID – Hujan yang turun pada Jum'at pagi (21/11) seolah kembali menunjukkan “keajaiban rutinnya” di Kabupaten Pidie Jaya. Baru mengguyur sejak pukul 07.20 WIB dan mereda lewat pukul 09.00 WIB, suasana wilayah itu langsung berubah drastis: sekolah-sekolah tiba-tiba sunyi senyap, kantor-kantor ikut lesu, dan anak-anak resmi dapat “libur dadakan tanpa surat edaran”.

Di sejumlah sekolah, bukan hanya siswa yang menghilang bak ditelan kabut pagi. Guru pun yang biasanya menjadi garda depan tampak tak ada batang hidungnya, kecuali segelintir saja. Ironisnya, beberapa siswa yang hadir justru terlihat asyik mandi hujan di halaman sekolah, seolah-olah cuaca hari itu memang disediakan khusus untuk bermain.

Gerbang-gerbang sekolah dibiarkan menganga lebar, ruang kelas kosong seperti bangunan yang sudah lama ditinggalkan, halaman hanya ditemani suara rintik hujan. Yang bekerja dengan disiplin tinggi hanyalah air yang menetes tanpa peduli siapa yang bolos dan siapa yang tidak.

Pemandangan paling kontras tampak di komplek pelajar Kuta Batee, Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng yang biasanya setiap pagi dijejali sekitar dua ribu siswa dan wali murid. Hari itu, suasananya layak masuk kategori “sunyi level premium”. Sejumlah pedagang angkringan juga setia menunggu yang tidak pasti.

Namun ada satu pertanyaan yang menggantung di atas rintik hujan: bagaimana nasib Paket Makan Bergizi (MBG) hari ini? Siapa yang menikmati jatah yang katanya diperuntukkan bagi siswa?

Semoga saja tidak berakhir “dimakan ternak”, seperti yang sering jadi bahan gurauan masyarakat.

Apakah paket itu tetap disiapkan seperti hari-hari biasa? Atau jangan-jangan ada “kerjasama tak tertulis” antara sekolah dan penyedia dapur MBG (SPPG) yang mungkin saja tetap mencatat distribusi meski ruang kelas kosong melompong? Publik tentu berharap, kalaupun hujan bisa menembus atap-atap sekolah, integritas jangan ikut bocor.

Fenomena libur otomatis setiap hujan memang bukan hal baru di Pidie Jaya. Namun soal anggaran? Itu tidak boleh ikut hanyut dalam selokan bersama air hujan.

Mungkin sudah saatnya dinas terkait turun tangan. Karena kalau siswa tak makan, jangan sampai justru anggaran yang kenyang. (*)