19 Juli 2025
Daerah

Hari Kedua Pendaftaran, Empat Kandidat Berebut Tongkat Ketua PMI Pidie Jaya!

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDDinamika kemanusiaan terus bergerak di Kabupaten Pidie Jaya. Dalam dua hari pembukaan pendaftaran, sejak Kamis hingga Jumat (3–4 Juli 2025), sebanyak empat tokoh telah resmi mendaftarkan diri sebagai calon Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Pidie Jaya untuk masa bakti 2025–2030.

Momentum ini bukan sekadar ajang pemilihan formal, tetapi juga perwujudan regenerasi dan harapan baru bagi organisasi kemanusiaan yang menjadi garda terdepan dalam merespons krisis dan bencana. PMI bukan hanya simbol pertolongan, tapi juga panggilan nurani untuk mengabdi.

Ketua Panitia Muskab, Samsul Bahri, menyampaikan bahwa antusiasme warga untuk ikut serta dalam kompetisi kepemimpinan PMI tahun ini cukup tinggi. “Sudah empat orang yang mendaftar dalam dua hari. Ini menandakan bahwa semangat untuk melayani melalui PMI masih sangat hidup di tengah masyarakat,” ungkapnya.

Empat nama yang telah masuk dalam bursa pemilihan diantaranya:

1. M. Daud Yahya, tokoh Mukim yang dikenal dekat dengan masyarakat akar rumput,

2. M. Rissan, figur muda dengan gaya khas dan semangat kerelawanan yang tinggi,

3. Irwan Ibrahim, pengusaha lokal pemilik "Scocolatte" yang aktif dalam kegiatan sosial,

4. Mahlil, tokoh masyarakat yang telah lama bersentuhan dengan kerja-kerja kemanusiaan.

Sesuai dengan regulasi organisasi, setiap calon wajib memenuhi persyaratan, termasuk mendapatkan dukungan minimal 20% dari total pengurus PMI. Semua berkas akan diverifikasi secara ketat dan transparan, sebagai bagian dari komitmen PMI terhadap akuntabilitas dan integritas kelembagaan.

Musyawarah Kabupaten (Muskab) PMI Pidie Jaya dijadwalkan digelar dalam waktu dekat di Markas PMI Pidie Jaya, Kompleks Perkantoran Cot Trieng, Kota Meureudu. Dalam forum inilah pemimpin kemanusiaan baru akan dipilih, yang kelak akan memimpin organisasi selama lima tahun ke depan.

Lebih dari sekadar kompetisi, proses ini adalah panggung untuk menunjukkan siapa yang paling layak menjadi penjaga nilai-nilai kemanusiaan di Pidie Jaya. Masyarakat menanti pemimpin yang bukan hanya hadir saat seremoni, tetapi juga tanggap di tengah penderitaan dan bencana.

PMI Pidie Jaya saat ini tengah berdiri di persimpangan sejarahnya: memilih pemimpin yang tak hanya mampu memimpin, tapi juga menginspirasi. Dan harapan itu kini digantungkan pada empat nama yang berani maju, menjawab panggilan jiwa dan kemanusiaan. (**)