LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Anggota DPR RI Fadhlullah, SE kembali menggelar Kegiatan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan. Kali ini, Anggota DPR RI dari Dapil Aceh 1 ini menggelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Senin (28/3/2022) 

Sosialisasi yang melibatkan para tokoh masyarakat, pemuda, dan berbagai komunitas dari Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya. Pantauan media ini di lokasi kegiatan, acara berjalan dengan mengikutinya Prokes yang berlaku.

Dalam arahannya, Fadhlullah menuturkan pemahaman dan implementasi terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam empat pilar negara harus selalu ditumbuh kembangkan. Untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia menuju masyarakat yang sejahtera, adil, makmur serta menjadi negara yang berdaulat dan bermartabat." paparnya

"Sudah seharusnya 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika dapat kita aplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Baik dalam bermasyarakat maupun berorganisasi," pinta Dek Fadh, sapaan akrab Politisi Partai Gerindra ini.

Ketua panitia, Dona paru menyampaikan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan ini diisi oleh Narasumber pertama PERI PANDAPATAN SINAMBELA, SH dan Narasumber kedua FAKRUL RAZI, Ketua MRI Pidie Jaya.

Narasumber pertama dalam pemaparan materi 4 Pilar menyampaikan dengan rinci tentang sejarah, pelaksanaan, permasalahan yang berkembang dan berbagai usaha yang telah dilaksanakan oleh Lembaga tinggi Negara seperti Presiden, DPR-MPR RI, MA dan MK dalam menjaga, mempertahankan dan mengembangkan semangat 4 Pilar Kebangsaan yang menjadi jati diri dan pondasi utama bangsa Indonesia dalam usaha mengisi Kemerdekaan dalam citra pembangunan.

Ia mengajak kepada seluruh peserta sosialisasi untuk benar-benar memahami materi dan meneruskannya kepada masyarakat di sekitar lingkungan tempat tinggalnya sehingga maksud dan tujuan dari sosialisasi ini dapat tercapai secara maksimal. 

Begitu halnya dengan Narasumber kedua, Generasi muda perlu memahami nilai-nilai Pancasila, sehingga kasus tawuran antar warga atau terpengaruh paham lain tidak sampai terjadi. Hal ini sebagai langkah untuk membangun ideologi anak bangsa," ujarnya. (***)