19 Juni 2025
News

Empat Tewas dan Dua Luka Berat dalam Tragedi Pembunuhan di Aceh Tenggara

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDPeristiwa mengerikan terjadi di Desa Uning Sigugur, Kecamatan Babul Rahmah, Kabupaten Aceh Tenggara pada Senin, 16 Juni 2025, sekitar pukul 13.20 WIB. Seorang pria bernama Ardi Sahputra (22), warga Kabupaten Bener Meriah, diduga melakukan aksi pembunuhan brutal yang menyebabkan empat orang meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka berat. Kejadian berdarah tersebut membuat geger warga setempat dan langsung ditangani oleh aparat kepolisian dari Polres Aceh Tenggara.

Empat korban meninggal dunia diketahui adalah Evi (16), Aura (15), Fazri (4), dan Nayan (50), seluruhnya merupakan warga Desa Uning Sigugur. Mereka mengalami luka bacok parah di bagian kepala, leher, dan tubuh lainnya. Sementara dua korban luka berat yakni Hidayat (27) dan Mattiah (45), saat ini tengah menjalani perawatan intensif di RSU H. Sahudin Desky setelah mengalami luka bacok serius, salah satunya bahkan mengalami putus pergelangan tangan.

Kronologi kejadian menunjukkan bahwa tersangka mendatangi rumah para korban satu per satu dan secara tiba-tiba menyerang mereka menggunakan senjata tajam. Awalnya, Ardi membunuh Aura dan Fazri, kemudian menyerang Evi dan Mattiah, lalu melanjutkan aksinya ke rumah Nayan dan anaknya, Hidayat. Serangan brutal tersebut dilakukan dalam waktu yang singkat, memicu kepanikan warga sekitar.

Polisi menyebut bahwa tersangka AS diduga memiliki hubungan keluarga dengan para korban, di antaranya sebagai paman dan adik kandung dari ibu korban. Motif pembunuhan masih dalam penyelidikan dan belum diketahui secara pasti. Informasi yang diterima menyebut bahwa sebelum kejadian, tersangka sempat berbelanja kebutuhan pokok dan tinggal bersama orang tuanya di kawasan pegunungan.

Hingga saat ini, pelaku masih dalam pengejaran oleh tim gabungan dari Polsek dan Polres Aceh Tenggara. Tersangka terakhir terlihat melarikan diri ke arah kebun jagung di sekitar desa dengan membawa senjata tajam yang digunakan untuk menyerang para korban. Petugas kepolisian telah memasang garis polisi di beberapa lokasi kejadian serta melakukan olah TKP dan identifikasi jenazah oleh tim INAFIS.

Pihak kepolisian juga telah mengevakuasi korban ke rumah sakit untuk keperluan visum et repertum serta mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi di lapangan. Kasus ini mendapat atensi serius dari jajaran Polda Aceh, mengingat jumlah korban dan tingkat kekerasan yang terjadi. Laporan lengkap dan lanjutan masih akan dikirimkan seiring perkembangan proses penyelidikan dan penangkapan tersangka. (**)