22 November 2024
Daerah

Dosen USK Gelar Pelatihan Diversifikasi Pangan Berbahan Baku Belimbing Wuluh

LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Buah Belimbing Wuluh merupakan jenis belimbing sayur yang sangat akrab dalam kehidupan masyarakat Aceh. Selain dalam bentuk segar untuk campuran masakan sayur dan bahan baku sambal, belimbing ini sering dijadikan sebagai asam sunti yang menjadi bahan baku makanan khas Aceh.10/9/2022

Untuk lebih meningkatkan added value buah belimbing, Dosen Program Studi Teknik Pertanian dan Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pelatihan pengolahan beragam produk pertanian berbasis belimbing di Desa Cucum, Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar, Sabtu, 10/09/2022.

Menurut koordinator kegiatan, Raida Agustina, S.TP., M.Sc, program yang digelar merupakan kolaborasi antara kegiatan pengabdian mandiri dengan kegiatan riset keilmuan USK untuk mendukung  pelaksanaan Kampus Merdeka. Bentuk kegiatannya adalah Pelatihan Diversifikasi Produk Pangan Lokal Berbahan Baku Belimbing wuluh yang  terdiri-dari pelatihan pembuatan manisan belimbing, sirup belimbing, selai belimbing, minuman belimbing, kue belimbing dan dodol belimbing.

Tim pengabdian masyarakat USK tersebut adalah: Raida Agustina, S.TP., M.Sc, Dr. Muhammad Yasar, S.TP, M.Sc, Dr. T. Ferijal S.TP, M.Sc,  Dr. Sri Hartuti, S.TP, M.T, Dr. Muhammad Idkham, S..TP, M.Si, Dr. Muhammad Dhafir, S.T, M.Si,  Dr. Andriani Lubis, S.TP, M.Si, Dr. rer.hort. Indera Sakti Nasution, S.TP, M.Sc, Dr. Ir. Juanda, S.TP, M.Sc,  Zaidiyah, S.TP, M.Sc, Dr. Safrizal, S.T, M.Si, dan Dr. Ing. Agus Arip Munawar, S.TP, M.Sc.

Dalam pembukaan acara, Sekretaris Program Studi Teknik Pertanian USK, Dr. Muhammad Idkham, S.TP., M.Si berharap kegiatan yang digelar oleh para sivitas akademika ini dapat memberi manfaat yang signifikan bagi peningkatan ekonomi masyarakat. Semoga paska pelatihan akan terbentuknya unit-unit usaha baru yang produktif dengan memanfaatkan buah belimbing lokal sebagai bahan bakunya.

Sementara itu Keuchik Cucum, Fauzan, SP, mengaku bahwa kegiatan yang dilakukan oleh para dosen dan mahasiswa USK ini sangat bermanfaat bagi warganya. Kita berharap Bapak dan Ibu Dosen juga berkenan melakukan pendampingan agar program seperti ini dapat berkesinambungan dan berkelanjutan.

Menurut Fauzan, rata-rata masyarakatnya memiliki 3 – 5 batang pohon belimbing per rumah. Lazimnya selain untuk kebutuhan rumah tangga, mereka memanfaatkannya untuk membuat asam sunti. Tetapi permintaan asam sunti atau belimbing segar tidak stabil, harganyapun tidak begitu menggairahkan, ungkap Fauzan.

“Lewat pelatihan ini kami yakin dapat mendatangkan income yang lebih tinggi dari buah belimbing yang ada di kampung. Untuk itu kami sangat mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih atas kegiatan pengabdian kepada masyarakat Cucum ini, insya Allah warga kami akan memanfaatkan ilmu pengetahuan yang disampaikan untuk lebih giat berusaha memanfaatkan potensi pertanian lokal bagi kesejahteraan” ujar Fauzan. (Misran)