29 September 2024
Mimbar Islam
Sedekah Sumur Bor untuk Dayah

Butuh Rp40 Juta, Pemuda Peduli Dayah Galang Dana 'Bangun Sumur Bor'

Foto : Istimewa | LIPUTAN GAMPONG NEWS

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDMelihat kondisi Lembaga Pendidikan Islam  Dayah Madinatuddiniah Miftahussalam yang sungguh sangat memprihatikan, dimana proses pendidikan santri yang sedang berlangsung dengan semangatnya pernah terpaksa diliburkan karena terjadi krisis air.

Sedekah air menjadi lebih utama, karena air sangat bermanfaat dalam kehidupan keagamaan maupun keduniaan. Untuk keperluan ibadah, air digunakan untuk mensucikan najis, berwudhu dan mandi. Dalam aktivitas dunia, air diperlukan untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan sebagainya.

Dayah tidak memiliki biaya untuk membangun sumur bor sendiri, sehingga dalam hal tersebut para pemuda peduli Dayah di Kecamatan Trienggadeng Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, menginisiasi untuk pengadaan atau pembuatan sumur bor.

Demi mewujudkan sumur bor sebagai solusi untuk kebutuhan akan air bagi kelangsungan kehidupan terkhusus bagi keluarga besar Dayah Madinatuddiniah Miftahussalam tempat belajar para anak yatim, anak fakir-miskin dan fisabilillah, perlu melakukan penggalangan dana.

Adapun dana yang dibutuhkan sedikitnya Rp40.000.000 untuk pembuatan satu sumur bor di Dayah tersebut. Saat ini, dana yang telah terkumpul bari sekitar Rp18 jutaan.

Untuk suksesnya pembangunan sumur bor, para pemuda peduli Dayah berharap dukungan dan support umat muslim yang dermawan. 

Bagi sahabat dermawan yang ingin membantu, atau menyumbang dalam pembuatan sumur bor Dayah Madinatuddiniah Miftahussalam Gampong Sagoe Kecamatan Trienggadeng Kabupaten Pidie Jaya bisa transfer ke rekening yang telah disiapkan. Rekening Bank BSI 1052 0590 77 atas nama Mirsal Kamal dan Bank Aceh  535 0220 0005 04 1 atas nama Saidil Akmal.

Konfirmasi donasi/ bukti transfer bisa dikirimkan ke No WA 0813-6006-4144 (Mirsal Kamal), 0822-4319-9692 (Saidil Akmal) dan 0813-5586-9126 (Roji).

Sesungguhnya Dayah ingin memiliki dua sumur bor, karena memiliki dua komplek (Putra dan Putri). Hal ini agar kita lebih leluasa dan mengantisipasi lonjakan kebutuhan air para santri. (*)