Balai Karantina Pertanian Gelar Bimtek Ekspor Kakao Kepada Petani di Pidie Jaya
Foto : Istimewa | LIPUTAN GAMPONG NEWS
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Kabupaten Pidie Jaya merupakan salah satu daerah penghasil coklat (kakao) terbesar di Provinsi Aceh. Namun, jumlah kakao yang memenuhi persyaratan untuk diekspor ke luar negeri masih minim.
Untuk itu perlu diberikan ilmu serta bimbingan teknis ekspor kepada masyarakat petani kakao di Pidie Jaya." sampaikan drh Ibrahim, Kepala Stasiuan Karantina Pertanian Kelas 1 Banda Aceh dalam kegiatan yang berlangsung di Aula Emirat Coffe, simpang Jalan layang Meureudu, Kamis (1/12/2022).
Tambah Ibrahim, kegiatan ini dalam rangka mendukung program nasional Kementerian Pertanian, yaitu Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (GraTlEks). Melalui Bimtek ini kami harap, para petani dapat menambah wawasan dan informasi bagi petani dan pengusaha kakao seputar seluk beluk ekspor kakao yang berkualitas. Sehingga memenuhi persyaratan untuk diekspor.
"Mereka (petani kakao) dapat meningkatkan produksi untuk mewujudkan ekspor secara langsung dari Pidie Jaya ke negara-negara tujuan yang membutuhkan produk kakao, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani kakao dan pendapatan daerah Pidie Jaya." pungkasnya.Diikuti oleh seratusan petani kakao dan pelaku usaha kakao yang ada di wilayah Kabupaten Pidie Jaya, Bimtek ini ikut dihadiri oleh Asisten III Setdakab Pidie Jaya Said Abdullah dan dinas terkait lainnya.
Pada kesempatan itu, Said Abdullah mengajak dinas terkait agar berperan aktif dalam pengembangan tanaman kakao yang sudah ada, agar para petani sejahtera, serta tingkat ekspor terus bertambah setiap tahunnya.
Dimana menurut dia, bahwa selama ini kakao produksi Kabupaten Pidie Jaya ini sudah mendunia, sehingga permintaan pun pertahun semakin bertambah, maka perkebunan pun harus diperluaskan agar permintaan mencukupi pasar luar dan dalam daerah." ketus Yed Lah.
Sementara itu, Idris seorang pertani kakao Pidie Jaya dalam forum bimtek tersebut meminta agar pemerintah setempat untuk mempermudah mereka dalam mendapatkan pupuk, racun pestisida dan bibit unggulan lainnya, dikarenakan petani selama ini selalu mengalami kesulitan dalam mendapatkan pupuk serta lainnya.
Sebagaimana diketahui bersama, Kabupaten Pidie Jaya merupakan daerah yang memiliki potensi pertanian dan perkebunan yang sangat menjanjikan, selain dikenal dengan daerah sebutan lumbung padi atau pangan, Pidie Jaya juga merupakan daerah penghasil kakao terbesar di Provinsi Aceh.
Namun untuk menjaga kualitas tanaman kakao dan biji nya, pemerintah setempat bahkan melakukan berbagai program upaya agar tanaman kakao terhindar dari hama penyakit.
Berdasarkan angka sementara di tahun 2022 ini dengan luas area perkebunan kakao rakyat Kabupaten Pidie Jaya berjumlah 15.186 hektare dan dengan jumlah produksi 5.527,2 ton, dengan jumlah sedikitnya terdapat 17.892 orang petani kakao yang tersebar di semua kecamatan di kabupaten setempat kecuali Jangka Buya.
Namun kali ini untuk mencegah masuk, tersebar atau keluarnya hama penyakit hewan karantina, Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Banda Aceh bersama Jaringan Petani Nasional (JPN) melakukan bimbingan teknis ekspor kakao.
Seperti diketahui bahwa kementerian pertanian berusaha meningkatkan ekspor tentunya dengan mengandalkan produk pertanian, namun ironisnya garis pantai yang panjang seperti pesisir timur aceh dan sumatera masih sering kali terdapat kegiatan penyeludupan komoditi ilegal.
Tidak di pungkiri karena berbatasan laut langsung dengan negera tetangga hal ini menjadi tugas berat petugas karantina untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat. (*)